jadikanlah puisi ini menjadi prosa! puisi di musim kemarau musim kemarau tak

Berikut ini adalah pertanyaan dari msatyaghasani pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar

Jadikanlah puisi ini menjadi prosa!puisi di musim kemarau

musim kemarau tak kunjung henti
musim penghujan tak kunjung datang
hujan tak sudi turun
setetes air pun tertahan
di balik awan yang menghitam
semua kering kerontong tanpa ranting
semua berlalu terbawa angin
hanya debu dan kerikil-kerikil yang masih tergambar jelas
sampai saat senja memejam
namun, setetes air pun masih tertahan
kering, semua kering kerontong tanpa ranting
ribuan daun jatuh berguguran menyusur ke tanah
tanah kering menampung dahaga
batang-batang tak kuasa menahan
lubang-lubang mata air tak lagi bersua
sumur-sumur kering tak terisi air
air seakan intan permata
air seakan harta
air seakan nyawa
bila kemarau datang
hujan tak lagi datang dan menjatuhkan dirinya dengan keikhlasan
kekeringan seakan menjadi bayangan semu
yang menggelayuti manusia

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Di musim kemarau, hujan tak kunjung turun sementara semua menjadi kering dan tandus. Meski awan hitam mengintai, tak ada tetesan air yang turun. Daun berguguran dan tanah merindukan embun. Batang tumbuhan layu dan mata air kering tak berisi. Air yang begitu berharga menjadi barang yang langka dan kemarau seolah menjadi bayangan yang menghantui manusia.

Penjelasan:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ikmalezzp dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 15 May 23