Jawaban:

Dulu kala, ada seekor singa yang sangat sombong dan merasa lebih kuat dari semua binatang di hutan. Dia merasa bahwa dia tidak perlu teman atau sekutu karena dia bisa menghadapi semua bahaya sendirian. Namun, suatu hari ketika sedang berburu, dia terjebak dalam perangkap dan tidak bisa melepaskan diri.

Saat dia merintih kesakitan dan meratap dalam keputusasaan, tiba-tiba seorang tikus kecil muncul. Tikus tersebut merasa iba melihat singa yang biasanya sombong dan memutuskan untuk membantu. Dengan giginya yang tajam, ia memotong tali perangkap dan membebaskan singa dari jeratannya.

Singa itu sangat terkejut dan terharu. Dia menyadari bahwa bahkan binatang terkecil pun dapat membantunya dalam waktu kesulitan. Sejak saat itu, singa tersebut merubah sikapnya yang sombong dan menjadi lebih ramah terhadap semua binatang di hutan.

Saat ini, cerita tersebut dapat dimodernisasi dengan menambahkan beberapa detail baru yang lebih relevan dengan zaman sekarang. Misalnya, singa dapat digambarkan sebagai seorang influencer media sosial yang sombong dan suka memamerkan kekuatannya di platform online. Suatu hari, dia menjadi korban dari serangan siber dan menjadi terjebak dalam jaring-jaring hacker yang kuat.

Tiba-tiba, seorang ahli keamanan siber yang kecil dan kurus muncul dan membantunya keluar dari masalah tersebut. Singa itu kemudian menyadari bahwa kekuatannya di media sosial tidaklah cukup, dan dia membutuhkan teman dan sekutu yang sebenarnya dalam hidupnya.

Dengan bantuan ahli keamanan siber tersebut, singa itu belajar bahwa kekuatan sejati tidak hanya datang dari jumlah pengikut di media sosial, tetapi juga dari hubungan yang sebenarnya dan saling membantu dengan orang lain di kehidupan nyata. Dia pun mulai membangun hubungan yang lebih positif dengan orang-orang di sekitarnya dan tidak lagi sombong atau memandang rendah orang lain.