Berikut ini adalah pertanyaan dari catelinawuy pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat rahmatnyalah kita masih bisa hadir di tempat dan waktu ini, yang terhormat kepada ibu guru serta para teman-teman sekalian yang berbahagia.
Saya hadir disini yaitu menyampaikan sepatah dua kata dari pidato saya yang berjudul “krisis kearifan lokal” tuk persembahan para pemuda-pemudi Wajo khususnya.
Saudara-saudari sekalian seperti yang kita ketahui bahwa setiap bangsa, setiap daerah / kelompok masyarakat dimanapun itu mereka pasti memiliki
suatu cerminan dalam bertindak yang menjadi tolak ukur kaum tersebut yang dikenal degan kearifan lokal termasuk kita sebagai generasi tanah wajo. Sebagai orang bugis kita tidak asing dengan pepatah “siri’ na pesse”khususnya “maradeka towajoe adena napopuang”,sebagai bukti kesuksesan pendahulu kita karena menjunjung tinggi adat dan budaya sendiri. Maka tugas kita sebagai “the next generation” yaitu melanjutkan kesuksesan dengan gaya pandang budaya kita sendiri, Jepang saja bisa sukses dengan kearifan lokalnya.Tetapi fakta selalu berkata jujur keadaan malah sebaliknya, pikiran kita gaya hidup semuanya digerogoti oleh ganasnya roda waktu yang semakin menjadi-jadi dewasa ini.
Sebagaimana yang telah ditengarai oleh orang banyak, globalisasi sebagai penyebab utama telah menciptakan keparadoksaan pda dinamika kehidupan bermasayarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia khususnya Wajo dan kearifan lokalnya. Globalisasi di satu sisi membuat masyarakat semakin homogeny (seragam) dalam membentuk cara pandang masyarakat terhadap dunia(termasuk identitas, citra diri, dan nilai-nilai hidup)kian berubah.Di sisi lain, globalisasi telah pula melahirkan kesadaran baru akan terpinggirkannya nilai-nilai local oleh pencitraan yang dialkukan secara masif Negara-negara maju sebagai pengusung arus globalisasi itu sendiri.
Sayang, kesadaran baru yang Antara lain melahirkan keyakinan bahwa kearifan lokal mampu bertindak sebagai perisai pelindung dari bedil-bedil efek negative globalisasi belum teraplikasikan secara baik dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga mengundang dampak timbulnya degradasi moral yang meluas secara cepat.Hal ini terjadi Karena adanya penggunaan fasilitas-falisitas teknologi informasi yang terlalu bebas dan tidak bertanggung jawab.Dampak lainnya yaitu bealih haluannya gaya bahasa nilai-nali moril bekomuniakasi serasa terpiggirkan.
Menipisnya nilai kesantunan berkomunikasi itu tidak hanya terlihat pada pilihan bahasa yang digunakan, tetapi juga terlihat pada sikap dan perilaku berbahasanya. Umumnya, karena tidak memiliki sikap dan perilaku berbahasa yang baik, mereka abai terhadap kaidah dan sering memaksakan kehendak agar orang lain memahami (bentuk) bahasa yang kadang kala justru bertentangan dengan keinginannya.
Dulu kita masih akrab dengan senyum, sapa, dan salam sekarang kita sepertinya malu untuk melakukannya apalagi membiasakan hal tersebut.Pertanyaannya sekarang adalah sudahkan kita memelajari kearifan lokal secara sungguh-sungguh? Wallahualam bissawab.
Soalnya, seperti dikatakan: banyaknya terjadi konflik antar golongan, kelompok dan etnis belakangan ini di Indonesia akibat makin menipisnya pemahaman terhadap kearifan lokal yang tumbuh di masing-masing daerah.
Dan, andai di sekeping kalbu kita menyelinap sepinjit kearifan (wisdom) itulah nilai moral yang menyelinap dalam kearifan local.
Nilai kearifan lokal akan memiliki makna apabila tetap menjadi rujukan dalam mengatasi setiap dinamika kehidupan sosial, lebih-lebih lagi dalam menyikapi berbagai perbedaan yang rentan menimbulkan konflik. Keberadaan nilai kearifan lokal justru akan diuji ditengah-tengah kehidupan sosial yang dinamis. Di situlah sebuah nilai akan dapat dirasakan.
Satu harapan saya, marilah kita maju dengan identitas kita sendiri dengan penuh rasa bangga .
saudara-saudari sekalian itulah yang sempat terlintas dalam pikran saya, terima kasih ats perhatiannya dan mohon maaf atas segala kesalahan saya.
Wabillahi taufik Walhidayah Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rossyanifa dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 21 May 23