Berikut ini adalah pertanyaan dari 11718joaquinluiz pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Maaf jika ada kesalahan
Penjelasan:
Perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan oleh pejuang laki-laki saja, tetapi juga kaum perempuan.
Beberapa tokoh perempuan yang ikut terlibat dalam pertempuran dalam melawan penjajah. Selain terjun dalam medan pertempuran, sejak awal abad ke-20, banyak terbentuk berbagai organisasi perempuan.
Latar belakang kemunculan organisasi perempuan didorong dengan adanya penerapan kebijakan Politik Etis oleh Belanda.
Secara tidak langsung, penerapan kebijakan Politik Etis telah menyadarkan kaum perempuan Indonesia untuk ikut memperjuangkan kesejahteraan bangsa. Kaum perempuan ikut berjuang meraih kemerdekaan Indonesia dengan cara memajukan status perempuan pribumi di bidang sosial, politik, dan pendidikan.
Melawan Penjajahan
Salah satu tokoh perempuan yang ikut bertempur di medan perang melawan penjajah adalah Cut Nyak Dien.
Pada 8 April 1873, Perang Aceh resmi dimulai. Cut Nyak Dien, sebagai putri Aceh, pun terdorong untuk ikut melawan Belanda, yang telah membakar tempat ibadahnya.
Bersama dengan suami pertamanya, Teuku Ibrahim Lamnga, ia ikut bertarung melawan Belanda di garis depan. Nahasnya, pada 1878, Teuku Ibrahim Lamnga tewas dalam pertempuran. Cut Nyak Dien tidak menyerah, ia terus berjuang melawan Belanda dengan suami keduanya, Teuku Umar. Cut Nyak Dien, yang berjuang hingga akhir hayatnya, mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 2 Mei 1964.
Mengupayakan kesetaraan
RA Kartini merupakan tokoh yang dikenal sebagai pelopor emansipasi perempuan karena ia yang melahirkan Kongres Perempuan. Lewat Kongres Perempuan, RA Kartini banyak menyampaikan tulisan-tulisannya yang sangat menginspirasi dan berhasil mengobarkan semangat perjuangan para perempuan Indonesia.
Semasa hidupnya, RA Kartini terus memperjuangkan keseteraan perempuan. Kegigihannya pun membuahkan hasil, yaitu didirikannya Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912.
Memajukan pendidikan perempuan pribumi
Sebelum sekolah yang didirikan Yayasan Kartini, pada 1904, untuk pertama kalinya, berdiri sebuah sekolah khusus perempuan bernama Sakola Istri. Sakola Istri dibentuk oleh Raden Dewi Sartika, yang banyak mengajarkan para perempuan cara merenda, memasak, menjahit, membaca, dan menulis. Kemudian, pada 1912, terbentuk organisasi perempuan pertama di Indonesia, yaitu Putri Mardika.
Organisasi Putri Mardika bertujuan untuk membina para perempuan dalam bidang pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan hidup para perempuan pribumi. Salah satu program yang dilakukan Putri Mardika guna memajukan pendidikan adalah beasiswa. Program beasiswa diharapkan dapat menjadi penunjang pendidikan kaum perempuan pribumi. Para tokoh Putri Mardika kerap menerapkan gagasan RA Kartini sebagai landasan pergerakan organisasi.
Mendirikan surat kabar perempuan
Pada 1912, berdiri sebuah surat kabar perempuan bernama Soenting Melajoe yang didirikan oleh Ruhana Kuddus. Lewat Soenting Melajoe, Ruhana Kuddus banyak menulis kritik terhadap budaya patriarki, sepeti menikah di bawah umur, poligami, dan pengekangan perempuan untuk mengakses perekonomian.
Tokoh perempuan yang memperjuangkan kemerdekaan Berikut ini adalah beberapa tokoh perempuan Indonesia yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
- RA Kartini
- Cut Nyak Dien
- Raden Dewi Sartika
- Nyi Ageng Serang
- Ruhana Kuddus
- Martha Christina Tiahahu
- Opu Daeng Risadju
- Rasuna Said
Jadikan jawaban terbaik ya
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh eliciaong7 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 06 Jun 23