Paragraf narasi dan deskripsi sering dianggap tidak memiliki kalimat utama karena fokus utama dalam kedua jenis paragraf tersebut bukanlah mengemukakan pernyataan utama atau argumen.

Paragraf narasi berfokus pada urutan kronologis suatu peristiwa atau cerita. Paragraf ini bertujuan untuk menggambarkan kejadian yang terjadi secara berurutan, menghadirkan konflik, memperkenalkan karakter, dan mengembangkan alur cerita. Dalam paragraf narasi, tidak ada kebutuhan untuk menyajikan kalimat utama yang merangkum keseluruhan cerita, karena fokusnya adalah pada perjalanan naratif yang berkelanjutan.

Di sisi lain, paragraf deskripsi berusaha menggambarkan suatu orang, tempat, objek, atau situasi dengan detail yang kaya dan mendalam. Paragraf deskripsi menyajikan gambaran sensorik yang lengkap, menggunakan deskripsi visual, pendengaran, penciuman, sentuhan, dan rasa untuk membantu pembaca membayangkan apa yang sedang digambarkan. Dalam hal ini, paragraf deskripsi tidak memerlukan kalimat utama yang menyatakan tujuan atau argumen secara eksplisit. Sebaliknya, tujuan utamanya adalah memberikan gambaran yang sejelas mungkin bagi pembaca.

Meskipun paragraf narasi dan deskripsi tidak memiliki kalimat utama yang jelas, penting untuk diingat bahwa setiap paragraf masih harus memiliki suatu gagasan utama atau tema yang terkait dengan topik yang dibahas. Gagasan utama ini dapat diungkapkan melalui kalimat topik atau kalimat pembuka paragraf yang memberi arah pada isi paragraf tersebut.