Buto Bueleuad uese Bay Bua edwes Keua (emsys pepin eBay a Dit uew qu webe) 000 y G SA Hujan es dalam ilmu meteorologi disebut juga dengan hall. Hall atau hujan es ini adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola es. Salah satu pembentukan dari bola-bola es ini adalah melalui kondensasi uap air lewat proses pendinginan di atmosfer pada sebuah lapisan yang terdapat di atas level beku. Biasanya, hanya es yang berukuran besar saja yang terjadi dengan proses seperti ini. Karena ukurannya yang besar, sehingga meski es sudah turun ke suhu yang lebih hangat dan daerah lebih rendah, tidak semua es ini menjadi cair (mencair). Perlu diketahui, hujan es ini tidak hanya bisa turun di daerah subtropis saja, namun hujan es ini juga dapat terjadi di daerah sekitar garis ekuator atau daerah pembagian musim tropis, termasuk di Indonesia. Hujan es ini biasanya terjadinya tidak terlalu kelihatan, dan terjadinya hujan es ini disertai dengan hujan air. Hujan es ini biasanya terjadi hanya sekitar beberapa menit saja, kemudian setelah itu akan kembali ke hujan air normal seperti biasanya. Jika kita mengamati proses terjadinya hujan air, maka kita akan mengetahui bahwa hujan air bisa terjadi karena adanya penguapan air laut yang kemudian menjadi awan yang mengandung air, dan kemudian air tersebut turun menjadi jatuhan-jatuhan air yang disebut dengan hujan. Namun, apakah hal ini sama dengan yang menyebabkan hujan es turun? Ya, hal ini ternyata tidak terlalu berbeda dengan yang menyebabkan terjadinya hujan es. Salah satu yang me adalah pembel mendadak, maka ter ukuran yang sangat bukan di es yang biasanya disertai ing bellung ini berasal dari memiliki sel tunggal berlapis-lapis permukaan bumi. Selain itu dapat pul multi sel awan, pertumbuhannya dan luas area horisontalnya sekitar Hujan es ini terjadi dengan durasi singkat, antara 3 hingga 5 menit. paling lama adalah dengan durasi so Itupun sangat jarang terjadi. Maka biasa ini sifatnya lokal dan tidak merata. Dan s-lapis ini menjulang arah vert ketinggian lebih dari 30.000 kaki. Jes bentuknya berlapi ini disebut dengan awan Cumulo Nimbur yang juga merupakan musuh terbesar para pesawat.​