Jawaban:

Suatu hari, di kampus, Leo dan Cantika sedang asyik mengobrol di teras kantin.

Leo: "Cantika, apakah kamu sibuk nanti malam? Bolehkah aku mengajakmu keluar makan malam?"

Cantika: "Oh, tentu saja Leo. Aku senang bisa keluar makan malam denganmu."

Tiba-tiba, Fauzi datang ke teras kantin dan melihat Leo dan Cantika sedang berbincang.

Fauzi: "Hai Cantika, hai Leo. Apa kabar?"

Leo: "Kabar baik, Fauzi. Apa yang bisa aku bantu?"

Fauzi: "Aku hanya ingin menanyakan apakah Cantika sibuk malam ini? Karena aku ingin mengajaknya makan malam."

Cantika: "Maaf, Fauzi. Aku sudah menjanjikan Leo untuk makan malam. Mungkin nanti lain waktu, ya?"

Fauzi: "Baiklah, mungkin lain kali. Selamat makan malam, kalian berdua."

Sesampainya di restoran, Leo dan Cantika menikmati malam yang menyenangkan. Mereka mengobrol tentang banyak hal dan merasa cocok satu sama lain.

Leo: "Cantika, kamu tahu, aku senang bersamamu. Aku merasa seperti kita punya banyak kesamaan dan kami bisa melengkapi satu sama lain."

Cantika: "Aku juga merasa demikian, Leo. Kamu orang yang menyenangkan dan aku senang bisa bertemu denganmu."

Sementara itu, Fauzi merasa kecewa dan terus berusaha untuk mendekati Cantika. Di sisi lain, Arif, teman sekelas Fauzi, mulai tertarik pada Cantika setelah melihat betapa seringnya Fauzi mencoba untuk mendekati Cantika.

Arif: "Fauzi, apa yang kamu lakukan? Apa kamu tidak melihat bahwa Cantika sudah menolak ajakanmu?"

Fauzi: "Aku tahu, tapi aku tidak bisa menyerah begitu saja. Aku merasa bahwa aku dan Cantika bisa cocok bersama."

Arif: "Aku tahu bahwa kamu tertarik pada Cantika, tapi kamu harus menghormati keputusannya. Lagipula, kamu tidak bisa memaksa seseorang untuk mencintaimu."

Di sisi lain, Fahri dan Fitri mulai merasa khawatir dengan perasaan Cantika pada Leo.

Fahri: "Leo, Cantika adalah wanita yang spesial. Kamu harus memperlakukannya dengan baik dan menjaganya."

Leo: "Aku tahu, Fahri. Aku menyukai Cantika dan aku akan melakukan yang terbaik untuk menjaganya."

Fitri: "Tapi, Fauzi juga menyukai Cantika. Dia bahkan mengajaknya makan malam tadi malam."

Leo: "Apa? Aku tidak tahu tentang itu. Aku akan berbicara dengannya nanti dan memastikan bahwa dia menghormati perasaan Cantika."

Akhirnya, Leo dan Cantika menjadi pasangan yang resmi

Leo dan Cantika menjadi semakin dekat dan sering berkencan bersama. Mereka saling menyayangi dan saling mempercayai satu sama lain. Namun, Fauzi tetap tidak bisa melepaskan perasaannya terhadap Cantika.

Suatu hari, ketika Leo dan Cantika sedang berjalan-jalan di taman, mereka bertemu dengan Fauzi.

Fauzi: "Hai, Cantika. Apa kabar?"

Cantika: "Hai, Fauzi. Kabar baik. Bagaimana denganmu?"

Fauzi: "Baik-baik saja. Cantika, aku tahu bahwa kamu sudah bersama Leo. Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain merelakanmu untuk bersama dia. Aku berharap kalian berdua bahagia bersama."

Cantika: "Terima kasih, Fauzi. Aku menghargai persahabatan kita dan aku berharap kita tetap bisa menjadi teman."

Fauzi: "Tentu saja, Cantika. Kita tetap bisa menjadi teman. Selamat kepada kalian berdua."

Setelah itu, Cantika dan Leo semakin dekat dan saling mencintai. Mereka menghadapi banyak rintangan, tetapi tetap kuat dan bersatu. Mereka menjadi pasangan yang bahagia dan saling mendukung satu sama lain.

Di sisi lain, Fauzi mulai merasa sedih dan kesepian setelah kehilangan Cantika. Namun, ia kemudian bertemu dengan Arif yang selalu mendukungnya. Mereka menjadi teman yang baik dan saling mendukung satu sama lain.

Akhirnya, Cantika dan Leo menikah dan hidup bahagia bersama. Fauzi dan Arif tetap menjadi teman yang baik dan saling mendukung. Mereka belajar bahwa cinta tidak selalu berjalan lancar, tetapi jika kita berjuang untuk mencintai dan dipercayai, maka segala sesuatunya akan baik-baik saja.


Cerita ini hanya fiktif belaka :)