Jawaban & Penjelasan:

1. Jenis buku yang sesuai dengan kutipan tersebut adalah buku fiksi. Alasan utamanya adalah karena kutipan tersebut menggambarkan karakter dan kejadian yang imajinatif, serta tidak didasarkan pada fakta atau realitas yang nyata.

2. Metode SQ3R adalah metode membaca yang melibatkan langkah-langkah seperti Survey, Question, Read, Recite, dan Review. Berikut ini adalah contoh pertanyaan dan jawaban yang mungkin dihasilkan melalui metode SQ3R saat membaca novel tersebut:

- Pertanyaan: Siapa tokoh utama dalam novel ini?

 Jawaban: Tokoh utama dalam novel ini adalah Sang Penguasa Pasar.

- Pertanyaan: Apa yang membuat Sang Penguasa Pasar menjadi ditakuti oleh orang-orang di sekitarnya?

 Jawaban: Sang Penguasa Pasar menjadi ditakuti karena penampilannya yang ganjil, keberadaan tato penjara, dan reputasinya sebagai sosok yang paling ditakuti di pasar.

- Pertanyaan: Bagaimana Sang Penguasa Pasar berinteraksi dengan orang lain di warung kopi?

 Jawaban: Orang-orang menjauh atau menunduk hormat ketika melihat Sang Penguasa Pasar. Ada juga yang berbalik badan atau menjauh dari warung kopi.

- Pertanyaan: Apa yang membuat narator merasa bodoh karena terlibat dengan kaum bramacorah?

 Jawaban: Narator merasa bodoh karena merasa terlibat dengan orang-orang yang berbahaya dan merasa bertanya-tanya mengapa dia sampai berurusan dengan mereka.

3. Kata-kata yang sulit dipahami dan artinya:

- Germania: Merujuk pada suku-suku Jermanik di zaman Romawi.

- Praetorian: Merupakan pasukan pengawal Kaisar Romawi.

- Gondrong: Rambut yang panjang dan tak teratur.

- Codet: Bahasa Sunda yang berarti monyet.

4. Kesimpulan berdasarkan kutipan di atas adalah bahwa cerita ini berkisah tentang seorang tokoh bernama Sang Penguasa Pasar yang memiliki penampilan yang ganjil dan reputasi yang menakutkan. Tokoh ini duduk sendiri di warung kopi dan orang-orang menjauh atau menunduk hormat ketika berpapasan dengannya. Terdapat juga karakter lain yang masuk ke warung dan menempatkan diri mereka di sekitar Sang Penguasa Pasar, menciptakan ketegangan. Narator dalam kutipan tersebut merasa terlibat dengan orang-orang berbahaya dan merasa bodoh karena itu.

*Mohon dikoreksi lagi ya kak kalau masih ada yang kurang bisa ditanyakan