Salah satu peristiwa sejarah pada masa setelah kemerdekaan adalah Operasi Trikora yang terjadi pada tahun 1961. Operasi ini merupakan usaha untuk mempersatukan bangsa Indonesia dalam melawan ancaman dari luar, yaitu Belanda yang ingin merebut kembali Irian Barat.

Pada waktu itu, Irian Barat masih menjadi wilayah yang dikuasai Belanda meskipun Indonesia telah merdeka. Presiden Soekarno kemudian mengumumkan Operasi Trikora sebagai sebuah usaha untuk merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda.

Operasi Trikora diawali dengan pengiriman pasukan militer ke wilayah perbatasan Irian Barat untuk menunjukkan kekuatan Indonesia. Selain itu, Indonesia juga mengajak negara-negara lain di Asia dan Afrika untuk mendukung usaha merebut kembali Irian Barat.

Operasi Trikora berhasil memperkuat semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman dari luar. Aksi ini juga membawa pengaruh penting terhadap hubungan Indonesia dengan negara-negara di Asia dan Afrika.

Namun, usaha untuk mempersatukan bangsa Indonesia tidak hanya dalam menangani ancaman dari luar. Pada masa itu juga terjadi ancaman dari dalam yang dilakukan oleh gerakan separatis di beberapa daerah di Indonesia, seperti Gerakan Separatis Aceh dan Gerakan Separatis Papua.

Untuk menangani ancaman ini, pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk meredam dan menyelesaikan konflik tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan status khusus bagi daerah-daerah yang terdapat gerakan separatis, seperti memberikan otonomi khusus untuk Aceh dan Papua.

Upaya-upaya tersebut menjadi bukti nyata bahwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga keutuhan negara yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya.