Jawaban:

Sistem tanam paksa adalah praktik yang diterapkan oleh pemerintah kolonial untuk meningkatkan volume ekspor dari wilayah koloni. Ini dilakukan dengan mengatur secara langsung industri ekstraktif di sektor pertanian dan perkebunan, seperti tanaman gula dan karet, dan indigo. Tujuannya adalah untuk memperbesar produksi dan memenuhi permintaan pasar dunia.

Menurut catatan Robert Van Niel dalam bukunya "Sistem Tanam Paksa di Jawa 2003", dalam waktu 10 tahun sejak sistem ini diterapkan, pemerintah kolonial memegang kendali sepenuhnya atas proses dari penanaman hingga panen tanaman tersebut, tanpa campur tangan dari pihak rasa.

Namun, praktik ini tidak berdampak positif bagi masyarakat setempat. Tanam paksa seringkali dilakukan dengan cara yang tidak adil dan merugikan masyarakat lokal, seperti memaksa mereka untuk membantu dalam proses tanam tanaman tersebut, membatasi akses mereka terhadap tanah dan sumber daya lain, dan mengurangi pendapatan mereka.

Oleh karena itu, sistem tanam paksa harus dilihat sebagai bagian dari sejarah yang tidak bisa diterima dan harus dipahami dan diambil pelajaran dari masa lalu untuk memastikan bahwa praktik-praktik yang merugikan masyarakat tidak terulang kembali di masa yang akan datang.