HAN Saldo piutang dagang pada tanggal 1 Januari 200A adalah

Berikut ini adalah pertanyaan dari dusturisilva pada mata pelajaran Akuntansi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

HAN Saldo piutang dagang pada tanggal 1 Januari 200A adalah Rp 160.000 dar saldo pada tanggal 31 Desember 200A adalah Rp 146.000. Penjualan bersil elama tahun 200A berjumlah Rp 2.245.000. Akun penyisihan piutang tal ertagih pada tanggal 1 Januari 200A bersaldo Rp 3.000 dan selama tahu 00A total ayat jurnal debit yang dibuat adalah Rp 1.250. Apabila penyisihan piutang tak tertagih dihitung berdasarkan 30 dari saldo piutang rata-rata berapa beban piutang tak tertagih yan harus dicatat dalam tahun yang bersangkutan? Berapa beban yang harus dicatat apabila piutang tak tertag didasarkan atas 1/8% dari penjualan bersih? Berapa saldo akun piutang tak tertagih pada akhir tahun denga masing-masing cara tersebut di atas?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Untuk menghitung beban piutang tak tertagih dan saldo akun piutang tak tertagih pada akhir tahun, terlebih dahulu perlu dihitung saldo piutang rata-rata selama tahun 200A.

Penjelasan:

Saldo piutang rata-rata = (Saldo piutang awal + Saldo piutang akhir) / 2

Saldo piutang rata-rata = (Rp 160.000 + Rp 146.000) / 2

Saldo piutang rata-rata = Rp 153.000

a) Penyisihan piutang tak tertagih dihitung berdasarkan 30 dari saldo piutang rata-rata.

Beban piutang tak tertagih = 30% x Saldo piutang rata-rata

Beban piutang tak tertagih = 30% x Rp 153.000

Beban piutang tak tertagih = Rp 45.900

Saldo akun piutang tak tertagih pada akhir tahun = Saldo awal + Beban piutang tak tertagih - Ayat jurnal debit

Saldo akun piutang tak tertagih pada akhir tahun = Rp 3.000 + Rp 45.900 - Rp 1.250

Saldo akun piutang tak tertagih pada akhir tahun = Rp 47.650

b) Piutang tak tertagih dihitung berdasarkan 1/8% dari penjualan bersih.

Penjualan bersih = Penjualan bersih - Diskon penjualan - Retur penjualan

Penjualan bersih = Rp 2.245.000 - 0 - 0

Penjualan bersih = Rp 2.245.000

Beban piutang tak tertagih = 1/8% x Penjualan bersih

Beban piutang tak tertagih = 1/800 x Rp 2.245.000

Beban piutang tak tertagih = Rp 2.806,25

Saldo akun piutang tak tertagih pada akhir tahun = Saldo awal + Beban piutang tak tertagih - Ayat jurnal debit

Saldo akun piutang tak tertagih pada akhir tahun = Rp 3.000 + Rp 2.806,25 - Rp 1.250

Saldo akun piutang tak tertagih pada akhir tahun = Rp 4.556,25

Jadi, beban piutang tak tertagih yang harus dicatat dalam tahun 200A adalah sebesar Rp 45.900 jika penyisihan piutang tak tertagih dihitung berdasarkan 30 dari saldo piutang rata-rata. Jika piutang tak tertagih dihitung berdasarkan 1/8% dari penjualan bersih, maka beban piutang tak tertagih yang harus dicatat adalah sebesar Rp 2.806,25. Saldo akun piutang tak tertagih pada akhir tahun adalah sebesar Rp 47.650 jika penyisihan piutang tak tertagih dihitung berdasarkan 30 dari saldo piutang rata-rata dan sebesar Rp 4.556,25 jika piutang tak tertagih dihitung berdasarkan 1/8% dari penjualan bersih.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh duwiaditiya69 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 06 Jun 23