Jawaban:

Pidato dengan tema "Pembullyan"

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, karena telah diberikan kesempatan untuk menyampaikan sebuah pidato, yang insya Allah, memberikan manfaat bagi kita semua. Kedua, hormat dan bangga saya kepada seluruh hadirin yang telah meluangkan waktunya untuk menyaksikan berdirinya saya di sini.

Baiklah, sebelum saya memulai pidato saya, marilah kita senandungkan shalawat kepada Baginda dan Rasul kita, Nabi Besar, Nabi Muhammad SAW., dan terima kasih kepada Allah Swt. yang telah mengumpulkan kita semua di tempat yang penuh barakah ini.

Saudara-saudara, tema pidato saya hari ini adalah "Pembullyan di Lingkungan Sekolah". Apakah saudara pernah di-bully? Mungkin sebagian ada yang menggeleng-geleng, menjawab tidak pernah. Dan mungkin ada juga sebagian yang menganggukkan kepalanya, sedih, teringat masa-masa kelam dahulu.

Saudara, tindak pembullyan adalah tindakan keji. Pembullyan akan memberikan trauma mendalam kepada sang korban. Sang korban, walau nanti setelah lulus sekolah, tidak akan pernah benar-benar bebas dari rasa takut akibat pembullyan. Masih tidak percaya? Lihatlah sekeliling Anda. Sekarang, di mana-mana, banyak kasus dan laporan pembullyan pada remaja di lingkungan sekolah. Kasus pembullyan semakin meningkat, menunjukkan betapa serius dan kejamnya pembullyan dari tahun ke tahun. Bentuk pembullyan juga semakin bervariasi, dipukul beramai-ramai, disiram air toilet, sampai ejekan hinaan dan cercaan, dan yang paling parah adalah saat pelaku mulai melakukan tindak kekerasan berlebih yang bukan hanya menimbulkan luka mental/jiwa tapi juga luka fisik, seperti luka bakar akibat ditekan setrika, memar-memar akibat dipukuli menggunakan kayu, tindak kekerasan/pelecehan seksual, dan lainnya.

Saudara, perlu diketahui bahwa rasanya susah bagi para korban pembullyan untuk melepaskan diri dari si penyiksa keji. Para korban diancam untuk tidak mengadu ke siapapun. Ingin pindah sekolah pun, repot. Melapor ke guru? Gurunya juga tidak peduli-peduli amat. Melapor ke orang tua juga rumit karena ortu selalu menjauh dari anak-anaknya akibat urusan kantor. Korban pembullyan tidak mendapat perlindungan, dari tempat yang seharusnya melindunginya. Ini sungguh memprihatinkan mengingat betapa dahsyatnya dampak pembullyan kepada fisik dan psikis korban.

Saudara, saya ingin bertanya. Pernahkah saudara menonton/mendengar tentang The Glory? Itu adalah sebuah series Korea Selatan yang membahas tentang betapa dashyatnya pembullyan memengaruhi seseorang. Seseorang yang di-bully akan terbiasa dengan kekerasan, dan akan menyimpan dendam hingga dewasa. Di series ini, orang yang dirundung membawa dendam kelumat dan melampiaskannya dengan cara mencelakakan orang-orang yang pernah merundungnya dulu. Sehingga, pada akhirnya, pihak yang rugi bukan hanya korban, namun juga pelaku yang akan mendapatkan karmanya.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk segera menghentikan kasus pembullyan di lingkungan sekolah! Perlahan-lahan, kita kurangi dan proses seluruh kasus pembullyan. Lindungilah para korban, dan berilah hukuman kepada para pelaku. Dan tidak berhenti sampai situ, kita juga harus selalu mengawasi agar tidak ada kasus pembullyan yang luput dari mata kita.

Kiranya, hanya ini yang bisa saya sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.