Jawaban:

Pembagian keuntungan dan kerugian bagi anggota firma dilakukan berdasarkan kesepakatan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerjasama antara anggota firma. Perjanjian tersebut harus disepakati oleh seluruh anggota firma dan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan pembagian keuntungan dan kerugian, misalnya persentase pembagian keuntungan, kriteria penentuan keuntungan, dan bagaimana penanganan kerugian.

Biasanya, pembagian keuntungan dilakukan berdasarkan persentase atau proporsi yang telah disepakati di awal, sesuai dengan kontribusi masing-masing anggota firma. Contohnya, jika ada tiga anggota firma dengan kontribusi yang sama, maka pembagian keuntungan dapat dilakukan dengan proporsi 1/3 untuk setiap anggota.

Sementara itu, kerugian dibagi sesuai dengan persentase yang telah disepakati di awal. Namun, jika ada anggota firma yang mempunyai kontribusi lebih besar dalam menimbulkan kerugian, maka pembagian kerugian dapat disesuaikan dengan proporsi kontribusinya.

Pembagian keuntungan dan kerugian harus dilakukan secara adil dan transparan, sehingga tidak menimbulkan konflik antar anggota firma. Oleh karena itu, sebaiknya ada sistem akuntansi dan pengelolaan keuangan yang baik dan teratur untuk memudahkan penghitungan dan pembagian keuntungan dan kerugian.

Penjelasan:

semoga membantu