Jawaban:

Etika teonom mengacu pada prinsip moral yang berdasarkan pada hukum ilahi atau kehendak Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat beberapa contoh penerapan etika teonom, di antaranya:

1. Menghindari perilaku yang dianggap dosa atau melanggar aturan agama. Misalnya, menghindari mengambil barang orang lain tanpa izin, berbohong, atau berbuat jahat.
2. Mempraktikkan kebaikan dan toleransi terhadap orang lain, sebagaimana yang dijelaskan dalam ajaran agama. Misalnya, berbuat baik terhadap sesama, tidak merendahkan atau menyakiti orang lain, serta menghormati keberagaman agama dan budaya.
3. Menjaga integritas diri dengan tidak terlibat dalam praktik-praktik korupsi atau tindakan yang merugikan orang lain. Hal ini berkaitan dengan nilai-nilai moral yang dianut dalam agama-agama, yang menekankan pentingnya menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan.
4. Menjaga hubungan baik dengan sesama, keluarga, dan masyarakat, serta berkontribusi pada kebaikan bersama. Dalam agama-agama, hal ini dianggap sebagai tanggung jawab moral setiap individu untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai.
5. Mencari kebijaksanaan dan panduan dalam keputusan-keputusan penting dari ajaran agama. Misalnya, dalam mengambil keputusan tentang karir, pernikahan, atau keputusan besar lainnya, etika teonom mengajarkan untuk mempertimbangkan nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip agama dalam pengambilan keputusan.

Catatan:

Namun, perlu diingat bahwa prinsip-prinsip etika teonom dapat berbeda-beda di antara agama-agama yang berbeda.