Jawaban:

Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan yang terdapat dalam drama Bawang Merah dan Bawang Putih:

1. Kalimat Langsung

Dalam drama Bawang Merah dan Bawang Putih, terdapat banyak kalimat langsung yang digunakan oleh para tokoh dalam berdialog. Contohnya pada percakapan antara ibu tiri dan Bawang Putih di awal cerita:

Ibu Tiri: "Siapa yang menyapamu?"

Bawang Putih: "Saya tidak tahu siapa yang menyapaku."

2. Kata Ganti

Kata ganti digunakan dalam drama ini untuk menghindari pengulangan kata yang sama berulang-ulang. Contohnya pada percakapan antara Bawang Merah dan Bawang Putih ketika Bawang Merah merasa kesepian:

Bawang Merah: "Aku merasa kesepian, tidak ada teman untuk bermain."

Bawang Putih: "Kau bisa mencari teman baru."

3. Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal digunakan dalam drama ini untuk menghubungkan urutan waktu dalam cerita. Contohnya pada percakapan antara ibu tiri dan Bawang Merah ketika Bawang Merah pergi mencari Bawang Putih:

Ibu Tiri: "Setelah kau menemukan dia, jangan lupa untuk memberi tahu aku."

Bawang Merah: "Baik, aku akan memberitahumu setelah aku menemukannya."

4. Kata Kerja

Kata kerja digunakan dalam drama ini untuk menunjukkan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh para tokoh. Contohnya pada percakapan antara Bawang Putih dan Raja ketika Raja meminta Bawang Putih untuk menari:

Raja: "Bawang Putih, bisakah kau menari untukku?"

Bawang Putih: "Tentu saja, aku bisa menari."

5. Kata Sifat

Kata sifat digunakan dalam drama ini untuk menjelaskan ciri-ciri atau sifat-sifat para tokoh. Contohnya pada percakapan antara ibu tiri dan Bawang Merah ketika ibu tiri memberikan perintah pada Bawang Merah:

Ibu Tiri: "Kau harus memasak makanan yang enak untukku, atau kau akan mendapat hukuman yang berat."

Bawang Merah: "Baik ibu, aku akan memasak makanan yang enak."