Kegiatan ekonomi di pedesaan umumnya didominasi oleh pertanian, peternakan, dan perikanan. Para petani menanam tanaman pangan, seperti padi, jagung, dan kacang-kacangan, serta holtikultura, seperti sayuran, buah-buahan, dan bunga. Selain itu, masyarakat pedesaan juga menjual hasil kebun mereka, seperti kopi, coklat, teh, dan kelapa.

Sementara itu, peternakan juga menjadi kegiatan ekonomi yang cukup populer di pedesaan. Masyarakat pedesaan biasanya memiliki ternak seperti sapi, kambing, domba, ayam, dan itik. Mereka menjual daging, susu, telur, dan produk turunan hewani seperti kulit. Terkadang, masyarakat pedesaan juga memiliki usaha pengolahan hasil peternakan, seperti pembuatan kerajinan dari kulit dan pembuatan makanan olahan dari susu atau telur.

Di pedesaan juga terdapat kegiatan ekonomi perikanan. Warga memancing ikan di sungai, danau, atau laut. Ada pula yang melakukan budidaya ikan di kolam atau tambak. Hasil tangkapan dan hasil budidaya ikan, udang dan kerang bisa dijual sebagai bahan makanan maupun diolah menjadi produk seperti tepung ikan, kerupuk, dan bakso ikan.

Namun, kegiatan ekonomi di pedesaan tidak hanya terbatas pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Terdapat pula usaha perkebunan dan kehutanan, sebagai sumber pendapatan bagi warga pedesaan. Selain itu, seiring dengan perkembangan teknologi, beberapa masyarakat pedesaan juga terjun dalam bisnis online, seperti menjual produk pertanian dan peternakan melalui platform e-commerce.

Dalam perkembangannya, kegiatan ekonomi di pedesaan perlu beradaptasi dengan kondisi dan permintaan pasar. Pemerintah dan lembaga non-pemerintah juga harus memberikan bantuan, fasilitas, dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas usaha masyarakat pedesaan. Dengan demikian, kegiatan ekonomi di pedesaan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta membantu pemerataan pembangunan antara daerah perkotaan dan pedesaan.