Berikut ini adalah pertanyaan dari ms2016817pcf5kt pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Syu’ab Al Iman (Syu'abul Iman) diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai “cabang-cabang iman” (syu’ab= cabang).
Istilah ini diambil dari sebuah hadis shahih riwayat Bukhari dan Muslim yang berasal dari sabda Rasulullah Muhammad shalallahu alihi wa salam yang berbunyi:
"Iman memiliki tujuh puluh lebih cabang, dan yang paling tinggi adalah kalimat laa ilaaha illallaah, sedangkan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Malu adalah bagian dari iman.’’ (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Merujuk An-Nahl Islamic, dari hadis tersebut, maka para ulama terkemuka pun mulai menafsirkan apa saja yang dimaksudkan oleh Rasulullah shalallahu alihi wa sallam dengan Syu’ab Al Iman atau cabang keimanan yang jumlahnya 70 lebih tersebut.
Berikut ini beberapa ulama dan kitab karya mereka yang menjelaskan tentang syu’abul iman, yakni:
- Imam Baihaqi RA yang menuliskan kitab Syu’bul Iman;
- Abu Abdilah Halimi RA dalam kitab Fawaidul Minhaj;
- Syeikh Abdul Jalil RA dalam kitab Syu’bul Iman;
- Imam Abu Hatim RA dalam kitab Washful Iman wa Syu’buhu
Salah satu ulama yakni Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi menjelaskan bahwa cabang keimanan tersebut ada 77 jumlahnya (dari hadis riwayat Abu Hurairah RA yang menyebutkan 77 cabang iman), pada kitab yang ia tulis yakni Qamiuth-Thughyan ‘ala Manzhumati Syu’abu al-Iman.
Dari rukun iman yang jumlahnya 6, lalu dijabarkan menjadi beberapa perilaku sebagai tanda iman yang bisa menambah amal pahala seorang muslim jika dilakukan serta mengurangi amal jika ditinggalkan.
Sebuah hadis yang diriwayatkan Anas RA, Nabi SAW bersabda:
"Tiga hal yang barang siapa ia memilikinya, maka ia akan merasakan manisnya iman (yaitu) menjadikan Allah SWT dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai (sesuatu) semata-mata karena Allah SWT dan benci kepada kekufuran, sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka." (HR. Bukhari Muslim).
Para ulama dan ahli hadis lalu menjelaskan kembali 77 cabang keimanan menjadi 3 kategori, berdasar hadis Ibnu Majah:
Dari Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Iman adalah tambatan hati, ucapan lisan dan perwujudan perbuatan," (H.R. Ibnu Majah).
Atau bisa dituliskan bahwa dimensi keimanan ada 3 bagian yakni:
- Ma'rifatun bil qalbi yaitu meyakini dengan hati (Niat, akidah dan hati)
- Iqrarun bil lisan yaitu diucapkan dengan lisan (ucapan)
- 'Amalun bil arkan yaitu mengamalkannya dengan perbuatan anggota badan (dilakukan oleh seluruh anggota badan).
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh pshtmadiun dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 02 Dec 22