Pada suatu hari, ada seorang penjual garam yang membawa banyak karung garam ke pasar. Untuk mencapai pasar, dia harus melewati sebuah sungai dengan naik keledai yang dimilikinya. Saat mereka berjalan melewati sungai, keledai tersebut tersandung dan membuat beberapa karung garam jatuh ke dalam air.

Sang penjual garam merasa sedih dan frustrasi karena kehilangan beberapa karung garam yang ia jual. Namun, keledai tersebut justru menunjukkan perilaku yang aneh. Dia mulai menginjak-injak garam yang masih tersisa di atas punggungnya dengan harapan bisa melepaskan diri dari beban yang berat.

Sang penjual garam merasa heran melihat tingkah laku keledainya. Namun, pada saat yang sama ia juga menyadari bahwa beban garam di atas punggung keledai semakin berkurang. Setelah berpikir sejenak, sang penjual garam kemudian mengambil beberapa karung garam yang tersisa dan melemparkannya ke dalam sungai. Keledai tersebut lalu merasa lega dan melanjutkan perjalanan ke pasar dengan lebih ringan.

Ketika tiba di pasar, sang penjual garam menjual sisa karung garam yang masih ia miliki dengan harga yang lumayan. Dia merasa bersyukur dan bahagia karena meski kehilangan beberapa karung garam, dia masih bisa mendapatkan uang dari yang tersisa. Dan pada saat yang sama, dia juga belajar bahwa keledai yang cerdik telah mengajarkannya suatu pelajaran berharga tentang mengatasi beban yang berat.