Apa perbedaan cara dakwah Walisongo dengan para mubaligh yang laiin??

Berikut ini adalah pertanyaan dari apitrojer4406 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Apa perbedaan cara dakwah Walisongo dengan para mubaligh yang laiin??Jelaskan menurut pendapatmu. !!​.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Penjelasan:

Perbedaan cara dakwah Walisongo dengan para mubaligh lain terletak pada metode dan filosofi dakwah yang digunakan.

Walisongo, yang terdiri dari para ulama dan wali yang hidup pada abad ke-15 dan ke-16, menggunakan metode dakwah yang lebih non-koersif dan bersifat sufistik. Mereka berusaha untuk menyebarluaskan ajaran Islam dengan cara menyampaikan pesan-pesan kebaikan dan keagungan ajaran Islam melalui ceramah, diskusi, dan kajian-kajian ilmu. Mereka menekankan pada pemahaman ajaran Islam yang dalam dan spiritual, dan tidak menggunakan kekerasan atau intimidasi dalam proses dakwah.

Sedangkan para mubaligh yang lain, terutama pada periode sebelum dan sesudah Walisongo, lebih mempergunakan metode dakwah yang koersif dan bersifat politis. Mereka menggunakan kekerasan dan intimidasi dalam proses dakwah, dan lebih menekankan pada pemaksaan agama kepada masyarakat yang belum menerima ajaran Islam.

Menurut pendapat saya, metode dakwah Walisongo lebih efektif dalam menyebarluaskan ajaran Islam di Indonesia karena lebih mengedepankan pendekatan yang damai dan spiritual. Hal ini akan lebih mudah diterima oleh masyarakat, dan dapat membentuk pemahaman yang lebih baik tentang ajaran Islam. Sementara metode dakwah yang koersif dapat menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat yang tidak setuju dengan cara yang digunakan.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh unknown dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 24 Apr 23