Berikut ini adalah pertanyaan dari nur1970 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Penjelasan:
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang memiliki sifat sangat pemarah.
Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya mengajak anak itu ke depan pagar kayu dengan membawa sekantong paku.
Dia memberikan sekantong paku itu kepada anaknya sambil berkata, “saat kamu marah dan menyakiti orang lain, tancapkan satu paku ke pagar ini. Ayah sangat berharap kamu bisa mengendalikan amarahmu sehingga tidak ada paku yang menancap di pagar ini. Saat kamu berhasil menaham amarahmu selama satu hari penuh beritahu ayah.”
Hari pertama anak itu menancapkan 20 paku ke pagar.
Karena mememaku pagar setiap kali marah sungguh merepotkan, si anak perlahan-lahan mulai berusaha mengendalikan diri
Secara bertahap jumlah paku yang di tancapkan ke pagar perhari pun semakin berkurang.
Semakin lama, dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada menancapkan paku ke pagar.
Hari-haripun berlalu tibalah saat dimana anak tersebut merasa benar-benar bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabaran.
Dia berhasil menahan amarah selama seharian penuh.
Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya.
Sang ayah memberinya selamat, dan meminta mencabut satu paku setiap kali dia berhasil menahan amarah selama seharian penuh.
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut dari pagar.
Sang ayah kemudian menuntun anaknya ke pagar.
“Kamu telah berhasil menahan amarahmu dengan baik anakku, akan tetapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Seperti kamu lihat pagar ini tidak akan pernah bisa kembali sama seperti sebelumnya. Saat kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini didalam hati orang lain. Walaupun kamu sudah meminta maaf, luka itu akan tetap ada … DAN luka karena kata-kata, sama buruknya dengan luka fisik …”
Sahabat bahagia studio inilah cerita mengenai Paku dan Amarah.
Hikmah yang bisa dipetik adalah amarah akan berakibat buruk bukan hanya pada yang melakukan namun juga pada orang lain.
Mampu mengendalikan amarah akan membuat kita terhindar dari penyesalan dikemudian hari.
Ingatlah apapun yang dimulai dengan rasa marah akan diakhiri dengan rasa malu.
Amarah merupakan emosi normal manusia, kita tidak boleh menghilangkannya namun kita harus mengendalikannya sehingga saat marah kita bisa melakukannya dengan porsi yang tepat, kepada orang yang tepat, dengan cara yang tepat dan ditempat serta waktu yang tepat juga.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh nailaalmaida56 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 31 Jan 23