Tuanku Imam BonjolTuanku imam bonjol yang memiliki nama lengkap Muhammad Sahab merupakan salah satu pahlawan indonesia. Beliau lahir di Pasaman (Sumatera Barat), pada tahun 1772 dan wafat di usia 92 tahun tanggal 8 November 1864. Peto Syarif adalah panggilannya ketika remaja. Saat dewasa, beliau terkenal sebagai pemimpin yang tegas menentang penyimpangan ajaran-ajaran agama di Sumatera Barat.
Perang Padri adalah perang saudara yang terjadj antara kaum Adat dan Kaum Padri (agama). Kaum Padri yang dipimpin oleh tuanku imam bonjol berupaya meluruskanajaran-ajaran agama islam yang menyimpang di kaum Adat. Kaum Padri terkenal tangguh dan kuat sehingga kaum Adat merasa terancam. Keadaan tersebut membuat belanda datang untuk membantu Kaum Adat. Peperangan besar dan sengit pun terjadi sehingga belanda dapat dikalahkan oleh pasukan kaum Padri. Pihak Belanda kemudian terpaksa mengadakan perjanjian damai dengan kaum Padri pada tahun 1824. Perjanjian itu dikenal dengan nama Perjanjian masang.
Perjanjian Masang tidak bertahan lama karena belanda kemudian melanggar sendiri perjanjian tersebut. Kaum Adat sadar bahwa peperangan yang terjadi berasal dari politik adu domba belanda. Kaum Adat dan Kaum Padri akhirnya bersatu melawan belanda. Namun, belanda mendatangkan ribuan pasukan untuk mengepung benteng Bonjol. Benteng tersebut akhirnya berhasil ditaklukkan pada 16 agustus 1837 oleh belanda. Tuanku Imam Bonjol berhasil melarikan diri, tetapi akhirnya tertangkap kembali. Imam Bonjol kemudian diasingkan ke beberapa wilayah indonesia. Beliau wafat di tempat pengasingannya terakhir, yaitu Lotan, Manado.

2.Tuliskan informasi penting yang terdapat di setiap paragraf dalam teks!

3.Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan informasi yang telah kamu temukan!
a.Siapakah nama panggilan tuanku imam bonjol saat remaja?
b.Apa yang dimaksud dengan perang Padri?
c.Jelaskan terjadinya perjanjian masang!
d.Mengapa perjanjian masang tidak dapat bertahan lama?
e.Jelaskan cara Belanda untuk menaklukkan Tuanku Imam Bonjol!