Bagaimana pendapatmu tentang progres/perkembangan belajar secara daring?​

Berikut ini adalah pertanyaan dari otihjuhara04 pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Bagaimana pendapatmu tentang progres/perkembangan belajar secara daring?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

1.

Pelajaran makin sulit dimengerti

Jujur, saya bukan siswa yang belajarnya sekali dijelaskan langsung paham. Saya perlu mengulangnya beberapa kali, hingga saya yakin bahwa saya sudah mampu memahami pelajaran yang disampaikan. Salah satu kesusahan saya yaitu memahami pelajaran seperti Kimia. Hal ini sangat sulit jika guru saya menjelaskan lewat zoom atau disuruh memahami lewat konten youtube. Alih-alih lewat daring, tatap muka saja saya sudah sakit kepala.

2. Jaringan tiba-tiba jelek

Ini seringkali terjadi dengan para pelajar, saya salah satunya. Sebagai pelajar saya seringkali jengkel ketika jaringan jelek. Saya pernah saat itu sedang ujian via quizziz. Dan tahu apa yang terjadi? tiba-tiba jaringan hilang, dan saya harus sabar menunggu jaringan ada. Padahal saya juga perlu mengejar waktu :)

3. Jaga-jaga batre habis!

Salah satu dari banyaknya permasalah belajar daring juga menjaga agar handphone saya tetap hidup. Handphone saya cuman keluaran lama sehingga batrenya cepat sekali habis walaupun saya isi penuh. Apalagi waktu ujian, leptop saya sedang diperbaiki. Sedihnya lagi, sedang greget-gregetnya ulangan, eh batre saya habis. Saya pun panik, apalagi waktunya sisa dua puluh menit. Karena panik akhirnya saya pun tidak lagi konsentrasi penuh dan nilai saya pun anjlok.

4. Sulit fokus

Karena belajar di rumah, saya malah lebih tidak fokus. Walaupun saya di dalam kamar, tetap saja suara adik-adik saya kedengeran di kamar. Belum lagi jika ada guru, saya mau tidak mau men-silent. Apalagi saat mama saya masih libur waktu itu, sedangkan saya masih ada tugas. Terkadang mama saya tidak tahu saya sedang belajar, marah-marah karena saya tidak bantu masak di dapur :(

5. Boros kuota

Kuota memang jadi permasalahan setiap pelajar rupanya, yang hemat kuotanya jadi gampang boros, dan yang boros jadi ke-double-an. Awalnya saya sebulan hanya menghabiskan 12 gb, tapi sekarang malah lebih. Yang paling saya hindari yaitu ketika guru meminta menonton streaming di youtube, ditambah durasinya yang panjang. Belum lagi jika saya sedang belajar dan tidak paham, saya kembali streaming youtube lagi, sesekali saya donwload biar hemat.

Dan itu bukan hanya satu permasalahan, saya yang waktu itu sebagai ketua kelas juga cukup keberatan. Bayangkan saya harus mengumpulkan tugas-tugas teman, menagihnya, dan menyusunnya di word. Ketika saya kirim totalnya bisa 32 Mb, isinya? Foto tugas semua! Belum lagi tugas-tugas saya yang lain membuat video, membuat poster, dsb. Sehingga selain memakan waktu, kuota saya juga ikut termakan.

6. Bosan

Saya akui, saya benci belajar dalam satu ruangan yang berisik. Tapi saya juga seorang yang hyperaktif kadang-kadang. Ketika saya belajar tatap muka, kalau saya bosan, saya masih bisa mengobrol dengan teman saya (walaupun ini gak baik ya). Kalau saya tidak paham, saya bisa berdiskusi dan membuat saya lebih bergairah belajar lagi. Berbanding kalau dirumah, kalau tidak paham ya google atau gak youtube lagi.

7. Nilai anjlok

Tidak heran jika nilai saya anjlok, sudah saya tidak paham, gairah belajar saya pun ikut turun. Berbeda sekali jika di sekolah, saya bisa rebutan maju ke depan buat jawab soal, ikut ngumpul nanya teman yang paham materi, maupun datang pagi-pagi buat ngerjain pr. (jangan ditiru ya)

Bagaimana dengan sudut pandang mama saya?

Mama saya bekerja sebagai seorang guru di sekolah swasta yang cukup bagus dan bisa dikatakan lumayan elit. Beberapa kali saya lihat mama saya malah lebih setress dibandingkan mengajar tatap muka, kok bisa?

Mama saya hanya punya waktu istirahat 10–15 menit, lalu kembali stay di leptop. Untuk ke wc pun susah.

Gajihnya tetap sama, tapi pekerjaannya makin banyak. Bayangkan bekerja dari senin-jumat pulang pukul 16.30 terkadang lewat. Lalu sabtu-minggu nya dihabiskan dengan rapat online dan membuat tugas murid. Pergi ke sekolah harus jam 06.15 karena masuk jam 07.00. Belum lagi posisi sekolah tempat mama kerja cukup jauh.

Mama saya sebagai wali kelas juga kewalahan, apalagi mendapat bagian primary school kelas 1(Sekarang saya gak tahu, udah di-rolling atau sama) Tapi, karena itu mama saya juga harus memberi tugas yang sepadan disertai pengajaran yang sesuai dengan umur muridnya. Kalau salah-salah, orangtua bisa protes.

Lalu, jika saya ditanya, mending lewat daring atau tatap muka? Yah jelas, tatap muka! Selain sistem belajar tatap muka udah bertahun-tahun jadi terbiasa dan lebih mudah, saya juga kangen nongkrong di kantin bareng teman-teman. Saya harap, semoga sekolah bisa dibuka kembali, dan belajar seperti biasa :)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh nurulafidah661 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 14 Jun 21