Berikut ini adalah pertanyaan dari andiraffahamzah pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Saat ini, aku naik kelas tiga di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) At-Taqwa, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten. Aku mengenal dan belajar puasa Ramadhan pada usia enam tahun, ketika masih sekolah di taman kanak-kanak kelas B (TK-B).
Saat itu, aku terjaga dan melihat ke jendela bahwa suasana pagi di luar gelap, dingin, dan berkabut. Tapi, saat itu lampu rumah menyala dan terdengar suara berisik.
Aku terbangun dan mendapati mama memasak di dapur. Sedangkan, ayah membuat minuman panas. Aku kemudian melihat mama dan ayahku makan. Aku baru tahu kalau saat itu orang tua sedang sahur.
Aku pun diajak sahur. Sambil malas-malasan, aku turuti ajakannya. Selesai itu, aku tidur kembali. Saat bangun pagi harinya, aku minta sarapan. Tapi mamaku bilang, kan tadi aku ikut sahur untuk puasa, kok jam segini mau bocor?
Aku bertanya, "Memangnya puasa itu enggak boleh makan, ya? Kalau begitu, minum susu aja deh," kataku.
Mamaku menjelaskan, kalau puasa tidak boleh makan dan minum sampai azan Maghrib tiba. Wah, lama sekali pikirku. Aku pun jadi malas berpuasa. Tapi ayah mengatakan karena aku masih kecil dan belajar, jadi boleh berbuka. Tapi, kata ayahku, besok dan seterusnya jam puasanya usahakan bertambah satu jam per hari.
Alhamdulillah, mengikuti saran ayah, dalam waktu kurang lebih seminggu, aku puasa sampai azan Zhuhur. Setelah makan dan minum, aku diminta melanjutkan puasa sampai Ashar, kemudian lanjut sampai azan Maghrib. Jadi, dalam sehari, aku "sahur" sampai tiga kali: Subuh, Zhuhur, Ashar.
Memasuki minggu ketiga Ramadhan, puasaku sampai Ashar. Sahurku pun menjadi dua kali. Pada pekan terakhir, alhamdulillah, puasaku sampai azan Maghrib. Dengan begitu, sahurnya sekali saja! Wah, ayah dan mamaku bangga.
Pada Ramadhan berikutnya, aku duduk di bangku kelas satu SD. Sejak menjelang bulan puasa, mama dan ayah mengingatkan agar pada awal puasa menggunakan jurus puasa tahun sebelumnya.
Tapi di sekolah, aku bersepakat dengan teman sekelas untuk berpuasa penuh sejak hari pertama. Alhamdulillah, kesampaian. Nah, pada Ramadhan tahun ketiga aku belajar puasa, saat duduk di kelas dua SD, puasaku mencapai sebulan penuh tanpa bocor.
Sayangnya, waktu mudik ke Garut, Jawa Barat, di perjalanan dengan bus, ada penjual gorengan dan minuman dingin yang naik. Aku tergiur. Ayah yang melihatku sepertinya kasihan dan membelikanku. Jadi, aku bocor puasa pada hari itu. Tahun ini, aku gembira bertemu bulan Ramadhan lagi. Aku berdoa semoga diberi kekuatan dan kesehatan menjalani puasa sebulan penuh. Aamiin. ed: andi nur aminah
Ini hanya karangan, jangan salah paham!
Maaf kalau kepanjangan:)
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh nehemiaadelio dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 14 Jul 21