bahasa Jawa Hana caraka itu Sampek nomer 10 itu isinya

Berikut ini adalah pertanyaan dari ajamasroh9 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar

Bahasa Jawa Hana caraka itu Sampek nomer 10 itu isinya apa​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Arti - Arti Aksara Jawa pada setiap kalimat nya yaitu :

ꦲ ꦤ ꦕ ꦫ ꦏ

ha na ca ra ka [Artinya : Ana utusan]

=> Arti bahasa Indonesia : Ada utusan

ꦢ ꦠ ꦱ ꦮ ᬮ

da ta sa wa la. [Artinya : Padha pedudone / padha pasulyanne]

=> Arti bahasa Indonesia : sama-sama bertarung

ꦥ ᬟ ꦗ ꦪ ꦚ

pa dha ja ya nya [Artinya : Padha saktine]

=> Arti bahasa Indonesia : sama-sama saktinya

ꦩ ꦒ ꦧ ꦛ ꦔ

ma ga ba tha nga [Artinya : Padha matine]

=> Arti bahasa Indonesia : sama-sama matinya

Pembahasan :

Hi ! Dibawah ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai legenda aksara Jawa. Secara legenda, ke-20 Aksara Jawa utama yang sering dipakai oleh (aksara nglegena) ditulis pertama oleh Raja Aji Saka untuk mengenang kedua abadinya yaitu Sembada dan Dora. Aksara Jawa ditulis dari kiri ke kanan layaknya tulisan pada umumnya dan tanpa menggunakan spasi.

Legenda Aji Saka

Aji Saka awalnya adalah seorang pengembara dengan ditemani dua orang abdi (setara dengan pengawal) setianya yang bernama Sembada dan Dora yang memiliki kesaktian yang imbang. Saat mengembara dan sampai di tanah Jawa yang saat itu sebagian besar dihuni oleh keluarga raksasa, salah satunya adalah Kerajaan Medang Kamulan.

Di kerajaan tersebut terdapat raja seorang raksasa yang bernama Prabu Dewata Cengkar yang bengis dan suka memakan manusia. Semua orang (manusia) takut dimakan olehnya. Aji Saka ingin menaklukan raksasa tersebut, namun ia hanya membawa pengawalnya Dora sedangkan Sembada diberikan amanah untuk menjaga kerisnya dengan tidak memperbolehkan seorangpun mengambil kerisnya selain Aji Saka sendiri.

Sesampainya di dekat Prabu Dewata Cengkar, Ia (Prabu Dewata Cengkar) belum mengetahui seberapa sakti Aji Saka. Aji Saka melakukan tipu muslihat agar tidak terjadi pertumpahan darah dengan meminta tanah seluas sorban yang digunakannya sebelum dimakan. Prabu Dewata Cengkar meremehkannya dan memberikannya. Sorban milik Aji Saka ternyata bisa melilit tubuh sang raksasa dan sang raksasa ditendang ke laut.

Setelah dinobatkan menjadi raja atas usul masyarakat sekitar, Aji Saka menyuruh Dora mengambilkan kerisnya dari Sembada dan mengajak Sembada ke istana. Sesampainya di persinggahan Sembada, Dora menjalankan amanahnya mengambil keris. Namun, Sembada juga diamanahkan untuk tidak memberikan kerisnya kecuali pada Aji Saka. Ketidakpercayaan mereka berdua menyebabkan keduanya bertengkar dan sama-sama mati.

Karena tidak kunjung pulang, Aji Saka menjemput mereka berdua dan ia sangat sedih melihat kedua abdi nya meninggal bersamaan. Ia pun teringat kepada amanahnya yang berbeda yang disampaikan pada kedua abdinya dan ia mengabadikan kisahnya dalam sebuah aksara yang saat ini dikenal dengan Aksara Jawa.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh azkaghaidamarufah dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 21 Jun 21