Jawaban:

Perhimpunann Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada tahun 1967 dan terdiri dari 10 negara anggota yaitu : Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. ASEAN memilki tujuan yang tidak saja untuk menjaga stabilitas kawasan tetapi lebih dari itu juga dalam bidang integrasi ekonomi serta dalam memperbaiki daya saing regional. ASEAN mencanangkan dapat merealisasikan pasar bersama bagi barang dan jasa, keuangan serta dalam bidang tenaga kerja sampai dengan akhir 2015.

Setiap tahun satu negara anggota bergantian mengambil alih fungsi kepemimpinan ASEAN. Di tahun 2014 untuk pertama kalinya Myanmar, yang pada waktu itu juga menjadi tuan rumah KTT tahunan ASEAN, mengambil alih fungsi ini. Pada tahun 2015 ini Malaysia yang menjadi ketuanya.

ASEAN saat ini dalam proses membangun suatu kawasan perdagangan bebas yang disebut sebagai ASEAN Free Trade Area (AFTA), yang sedikit demi sedikit menurunkan tarif bea masuk. Kesepakatan AFTA telah diberlakukan pada tanggal 1 Januari 2003. Di antara enam negara anggota ASEAN (ASEAN-6), yang pada tahun 1992 menandatangani „Deklarasi Singapur“, kawasan perdagangan bebas telah berlaku secara meluas sejak 2010. Empat negara yang menjadi anggota kemudian – Vietnam (1995), Laos dan Myanmar (1997) dan Kamboja (1999) – diberikan masa transisi sampai dengan 2015 untuk dapat mengimplementasikan perjanjian tersebut. Akhir tahun ini ASEAN berkeinginan untuk dapat merealisasikan apa yang disebut sebagai Kawasan Ekonomi ASEAN.

Perjanjian ASEAN

yang berlaku sejak 15 Desember 2008, telah memberikan tambahan impuls bagi kerja sama ASEAN terutama pada bidang politik dan keamanan seperti juga pada bidang budaya dan kemasyarakatan. Perjanjian ini menjadi fondasi bagi perkembangan ASEAN dan memberikan ASEAN kepribadian hukum. Selain itu di dalamnya termasuk pengakuan ASEAN terhadap konsep negara hukum, demokrasi serta pelaksanaan pemerintahan yang baik. Pendirian suatu badan dengan beranggotakan anggota tetap ASEAN di Sekertariat ASEAN di Jakarta merupakan langkah penting bagi terciptanya kerja sama yang terinstitusi.

Deklarasi Hak Asasi Manusia (ASEAN Human Rights Declaration - AHRD)

dikeluarkan pada bulan November 2012 tepatnya di saat berlangsungnya KTT ASEAN ke-21, ASEAN. Dengan demikian ASEAN telah memilki sebuah instrumen regional bagi perlindungan HAM, walaupun isi dari dokumen ini tidak mengikat dan dikritisi oleh sebagian sebagai terlalu lemah.

Saat ini lebih dari 80 Negara telah mengutus Duta Besarnya khusus untuk ASEAN. Duta Besar Jerman untuk ASEAN, Dr. Georg Witschel, sekaligus terakreditasi sebagai Duta Besar untuk Indonesia dan Timor Leste.

Pemerintah Federal Jerman sangat menganggap penting hubungan erat yang telah lama terjalin antara Jerman dengan ASEAN serta senantiasa memacu perkembangan dan penguatan hubungan antar ASEAN dan Uni Eropa. Sudah sejak Jerman memegang pucuk kepemimpinan Uni Eropa pada tahun 2007, kedua belah pihak ini telah saling menyepakati pereratan yang berarti bagi hubungan kawasannya, yaitu

„Deklarasi Nürnberg".

Deklarasi antara Menteri Luar Negeri Uni Eropa dan Negara-Negara ASEAN tentang pendalaman kemitraan ini, menjadi landasan dasar untuk pereratan kemitraan tersebut dan pada Bulan April 2012 telah diberikan perlengkapan lanjutannya dalam rangka Konferensi Menteri Luar Negeri UE-ASEAN melalui

"Rencana Aksi Bandar Seri Begawan".

Pada bulan Juli 2014 pada pertemuan antar Menteri Luar Negeri telah disepakati oleh UE dan ASEAN untuk memperdalam jalinan hubungan ini menjadi sebuah kemitraan strategis. Dengan demikian UE telah menjelma menjadi salah satu mitra terpenting ASEAN:

Penjelasan:

semoga membantu