Berikut ini adalah pertanyaan dari asrulwahid682 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Salah satu contoh petani yang sukses memanfaatkan peluang tersebut adalah Paidi, pria berumur 37 tahun dari Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Sebelum menjadi petani Paidi adalah seorang pekerja serabutan, hampir berbagai jenis pekerjaan pernah ditekuninya, seperti penjual tahu, penjual ayam, dan penjual buah. Namun semua usaha yang dilakukan Paidi tersebut tidak berbuah manis dan malah membawa kebangkrutan bagi dirinya.
Sampai-sampai ia juga pernah menjadi pemulung untuk tetap menjaga kepulan asap dapur. Tetapi semua itu berubah ketika ia beralih profesi menjadi petani. Dimulai ketika ia bertemu salah satu teman lamanya dari satu panti asuhan di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.
Temanya tersebut memperkenalkan sebuah tanaman yang bernama porang, yang juga dibudidayakan oleh warga sekitar. Setelah pertemuan tersebut Paidi mulai mencari berbagai informasi tentang porang dari internet. Dari berbagai informasi tersebut, Paidi mendapat kesimpulan bahwa tanaman Porang memiliki permintaan dalam jumlah yang banyak di pasar.
Melihat peluang tersebut Paidi mencoba memutar otak untuk dapat memanfaatkan Porang secara maksimal karena potensinya yang besar. Seba porang sendiri adalah jenis tanaman membutuhkan waktu yang lama hampir sekitar tiga tahun untuk dapat dipanen. Namun dalam prosesnya Paidi juga menghadapi tantangan lain yaitu kondisi lahan yang berbukit-bukit.
Namun dengan berbagai informasi yang paidi dapatkan dari internet sebelumnya, ia mencoba mengembangkan teknik baru yang ia namakan revolusi pola tanam baru. Teknik yang dikembangkan Paidi tersebut berhasil mempercepat masa panen dari tanaman porang miliknya. Yang sebelumnya hampir tiga tahun menjadi antara enam bulan sampai dua tahun.
Terobosan yang dilakukan Paidi tersebut juga dapat menambah jumlah panen. Jika sebelumnya dalam satu hektar hanya bisa memanen tujuh sampai sembilan ton porang. Maka dengan revolusi pola tanam intensif dapat memanen hingga 70 ton, dalam luas lahan yang sama. Paidi juga menjelaskan dalam satu hektar lahan, jika ditanami porang semua maka omzet yang dihasilkan bisa mencapai 800 juta dalam kurun waktu dua tahun. Dengan keuntungan bersih 700 juta yang telah dipotong biaya lainya.
Penjelasan:
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh saidmfatih01 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 20 Jun 21