Berikut ini adalah pertanyaan dari khansa10409 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar
KisahkuSore ini udara ku hirup sangat segar sekaligus lembab, karena beberapa saat yang lalu hujan baru saja
mengguyur kota ini. Setelah hampir berbulan-bulan lamanya suara derainya hilang dan begitu dirindukan.
Sambil menghabiskan secangkir teh hangat, terdengar suara tangis seorang gadis kecil yang menariknarik baju ibunya. “Mau sepeda….bunda, mau sepeda” lucu sekaligus kasihan mendengar suara
rengekannya bercampur tangis tersebut. “sepeda yang lama masih bisa dipakai nak…pakai dulu ya…nanti
kalau udah rusak kali, baru bunda belikan yang baru” sambil melirik ke arahku sang ibu, mempercepat
langkah kakinya, dan tersenyum.
Seketika ingatanku kembali ke masa dua puluh tahun yang lalu, seorang gadis kecil yang duduk di pintu
rumahnya dengan hati yang tidak sabar menanti seseorang. Dan seketika senyumnya merekah saat
melihat sebuah mobil pick up berhenti di depan rumahnya. Seorang ayah yang tersenyum penuh wibawa,
menurunkan sepeda pink yang masih dibungkus plastik.
Gadis kecil tersebut berlari menyambut sang ayah dan sepeda pink tersebut. “bagus sekali ayah,
terimakasih ya ayah” dadanya berguncang keras karena terharu. Iya aku begitu terharu, menerima sepeda
pink yang sudah ku nantikan selama lima tahun ini, ku bangun impian memiliki sepeda dari
menggumpulkan sisa uang jajan, dan bahkan sampai kadang aku rela tidak jajan, dan hanya menelan
ludah sambil membayangkan sepeda pink impianku ketika teman-temanku membeli jajanan kesukaan
mereka.
Begitulah ayah mendidikku, menjadi orang yang harus memiliki impian dan yang terpenting berusaha
keras mewujudkan impiannya, serta tidak lupa menghargai apa yang sudah kita miliki. Hingga kini
didikan ayah sangat melekat padaku. Walau kini si pemilik senyum wibawa itu sudah bersama Sang Ilahi,
aku selalu berharap semua hal baik yang beliau ajarkan mampu membimbing langkah-langkahku
selanjutnya.
“Mbak….mie ayam mbak…” mau beli enggak? Seketika aku tersadar, ada seorang pemuda bertopi hitam
yang mendorong gerobak sambil memanggil ku. “enggak bang, enggak…udah makan terimakasih”
jawabku…sambil tersenyum masuk menutup pintu rumah. Aku meneruskan langkahku ke dapur untuk
meletakkan cangkir bekas teh tadi, di sebelah dapur ada sebuah gudang kecil berisi beberapa barang bekas
dan sebuah sepeda pink yang masih cukup cantik seperti tersenyum menatap kearahku
Setelah Ananda membaca karangan fiksi tersebut, silakan tentukan sudut pandang penulis dalam
cerita tersebut dan alasannya serta tema dari cerita tersebut!
Jawab :
Berdasarkan cerita “Kisahku” sudut pandang yang digunakan penulis adalah
……………………………………………………………………………………………karena…………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………sementara tema yang terdapat dalam cerita tersebut adalah mengenai
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
mengguyur kota ini. Setelah hampir berbulan-bulan lamanya suara derainya hilang dan begitu dirindukan.
Sambil menghabiskan secangkir teh hangat, terdengar suara tangis seorang gadis kecil yang menariknarik baju ibunya. “Mau sepeda….bunda, mau sepeda” lucu sekaligus kasihan mendengar suara
rengekannya bercampur tangis tersebut. “sepeda yang lama masih bisa dipakai nak…pakai dulu ya…nanti
kalau udah rusak kali, baru bunda belikan yang baru” sambil melirik ke arahku sang ibu, mempercepat
langkah kakinya, dan tersenyum.
Seketika ingatanku kembali ke masa dua puluh tahun yang lalu, seorang gadis kecil yang duduk di pintu
rumahnya dengan hati yang tidak sabar menanti seseorang. Dan seketika senyumnya merekah saat
melihat sebuah mobil pick up berhenti di depan rumahnya. Seorang ayah yang tersenyum penuh wibawa,
menurunkan sepeda pink yang masih dibungkus plastik.
Gadis kecil tersebut berlari menyambut sang ayah dan sepeda pink tersebut. “bagus sekali ayah,
terimakasih ya ayah” dadanya berguncang keras karena terharu. Iya aku begitu terharu, menerima sepeda
pink yang sudah ku nantikan selama lima tahun ini, ku bangun impian memiliki sepeda dari
menggumpulkan sisa uang jajan, dan bahkan sampai kadang aku rela tidak jajan, dan hanya menelan
ludah sambil membayangkan sepeda pink impianku ketika teman-temanku membeli jajanan kesukaan
mereka.
Begitulah ayah mendidikku, menjadi orang yang harus memiliki impian dan yang terpenting berusaha
keras mewujudkan impiannya, serta tidak lupa menghargai apa yang sudah kita miliki. Hingga kini
didikan ayah sangat melekat padaku. Walau kini si pemilik senyum wibawa itu sudah bersama Sang Ilahi,
aku selalu berharap semua hal baik yang beliau ajarkan mampu membimbing langkah-langkahku
selanjutnya.
“Mbak….mie ayam mbak…” mau beli enggak? Seketika aku tersadar, ada seorang pemuda bertopi hitam
yang mendorong gerobak sambil memanggil ku. “enggak bang, enggak…udah makan terimakasih”
jawabku…sambil tersenyum masuk menutup pintu rumah. Aku meneruskan langkahku ke dapur untuk
meletakkan cangkir bekas teh tadi, di sebelah dapur ada sebuah gudang kecil berisi beberapa barang bekas
dan sebuah sepeda pink yang masih cukup cantik seperti tersenyum menatap kearahku
Setelah Ananda membaca karangan fiksi tersebut, silakan tentukan sudut pandang penulis dalam
cerita tersebut dan alasannya serta tema dari cerita tersebut!
Jawab :
Berdasarkan cerita “Kisahku” sudut pandang yang digunakan penulis adalah
……………………………………………………………………………………………karena…………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………sementara tema yang terdapat dalam cerita tersebut adalah mengenai
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Penjelasan:
sudut pandang orang pertama, karena menggunakan 'aku'
temanya kenangan masa kecil
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ZidnieAmaliaHaq dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 06 Jun 21