mengapa sawah petani tidak akan lama tertutup batang batang padi

Berikut ini adalah pertanyaan dari wahyumendrofa4 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar

Mengapa sawah petani tidak akan lama tertutup batang batang padi ?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Dalam rangka percepatan swasembada pangan terutama beras, perlu ada upaya untuk meningkatkan produksi dan produksi padi sawah. Beberapa tekologi budidaya padi sawah telah banyak dilakukan oleh para petani kita. Salah satu upaya untuk memacu peningkatan produksi beras nasional di perlukan beberapa strategi antara lain:

perluasan areal tanam dengan mencetak sawah baru,

peningkatan produktivitas lahan dan

perluasan areal panen melalui peningkatan IP (indeks panen).

Budidaya padi salibu adalah salah satu inovasi teknologi untuk memacu produktivitas/ peningkatan dengan meningkatkan IP (indek pertanaman). Teknologi budidaya padi Salibu merupakan teknik menaman padi dengan cara memanfaakan rumpun padi sisa panen, karena berdasarkan penelitian, rumpun sisa panen masih bisa menghasilkan tunas baru yang akan membentuk populasi tanaman baru yang bisa berproduksi nyaris sama dengan hasil penanaman awal. Dengan demikian petani hanya cukup sekali menanam bibit padi, dan selanjutnya bisa memanen sampai beberapa kali tanpa harus menanam bibit baru. Salibu sendiri merupakan akronim dari Sekali Tanam Panen Berulang-ulang atau panen berkali-kali.

Salibu (sekali tanam, panen berkali-kali) merupakan tanaman padi yang tumbuh lagi setelah batang sisa panen ditebas/dipangkas, tunas baru akan muncul dari buku yang ada di dalam tanah. Tunas ini akan mengeluarkan akar baru sehingga suplai hara tidak lagi tergantung pada batang lama, tunas ini bisa membelah atau bertunas lagi seperti padi tanaman pindah biasa, ini lah yang membuat pertumbuhan dan produktivitasnya sama atau lebih tinggi dibanding tanaman pertama.

Keuntungan dari budidaya padi sistem Salibu, di antaranya adalah:

Tanpa pengolahan tanah, penyemaian dan penanaman.

Tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit

Biaya pupuk lebih sedikit

Waktu panen lebih singkat

Kebutuhan air irigasi lebih sedikit

Biaya produksi menjadi lebih hemat

Kemurnian genetik dapat lebih terpelihara

Pada budidaya padi salibu ada beberapa faktor yang berpengaruh antara lain :

1) tinggi pemotongan batang sisa panen,

2) varietas,

3) kondisi air tanah setelah panen,dan

4) pemupukan.

Pemangkasan pada sistem salibu

Pertumbuhan tunas-tunas terjadi salah satunya karena adanya perlakuan pemangkasan. Tinggi pemangkasan batang menentukan jumlah mata tunas yang ada untuk pertumbuhan ulang. Oleh sebab itu tinggi pangkasan berpengaruh terhadap kemampuan pembentukan tunas salibu. Pemangkasan batang padi harus dekat dengan tanah, agar waktu tumbuh akar ke tanah dapat langsung masuk ke tanah, pemotongan batang 3-5 cm dari permukaan tanah. Pertumbuhan tunas setelah dipotong sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air tanah. Pada saat panen sebaiknya kondisi air tanah dalam keadaan kapasitas lapang. Untuk mengimbangi kebutuhan unsur hara pada masa pertumbuhan anakan padi.

Salibu perlu pemupukan yang cukup, terutama hara nitrogen. Untuk menjaga pertumbuhan dan ketersediaan air, maka pertahankan kondisi air di permukaan lahan dalam keadaan macak-macak, di mana saluran pemasukan dan pengeluaran air dalam keadaan tertutup

Metodologi Pelaksanaan Salibu :

Menjaga Kelembaban Tanah

Pada kondisi lahan sawah yang terlalu kering, segera setelah padi dipanen lahan digenangi air setinggi ±5 cm selama 2-3 hari, kemudian saluran pembuangan air dilepas kembali. Tujuannya adalah untuk menjaga kelembapan tanah dan menghindari agar batang padi yang masih berdiri tidak mati kekeringan.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh flawIyara01 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 11 Jul 21