1. Menurut kalian, apakah hukuman pengasingan yang diberikan pemerintah Belanda

Berikut ini adalah pertanyaan dari dennyfinit79 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar

1. Menurut kalian, apakah hukuman pengasingan yang diberikan pemerintah Belanda kepada Ki Hadjar Dewantara sudah sesuai dengan kesalahan yang dilakukannya? Jelaskan alasannya!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Pemerintah kolonial Belanda bertindak keras kepada para pemimpin Indische Partij, yaitu Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Surjaningrat.

Indische Partij lazim dianggap sebagai partai politik pertama di Hindia Belanda. Berdiri pada September 1912, tujuannya konkret: memisahkan Hindia dari Belanda. Saat dibubarkan pada Maret 1913, anggotanya sekitar 7.000 orang.

Mereka dianggap mengganggu ketertiban umum. Suwardi, misalnya, menulis Als ik een Nederlander was atau Seandainya Aku seorang Belanda. Isinya kecaman keras atas rencana perayaaan satu abad kemerdekaan Belanda. Puncak perayaan jatuh pada 15 November 1913. Dirayakan di Belanda maupun di negeri-negeri jajahannya.

Pada 18 Agustus 1913, terbit keputusan: Suwardi dibuang ke Bangka, Tjipto ke Banda Neira, dan Dekker ke Kupang. Saat di Bangka, pria yang kelak berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara itu sempat menulis sepucuk surat ke Dekker.

Dalam surat itu, ia menyatakan, "Kita sedang membuat sejarah. Tanah Air meminta korban dan di sinilah kita, siap sedia memberi korban sesuci-sucinya. Tak sekejap mata pun kita kehilangan jiwa satria..."

Tak terlalu jelas, kemudian mereka dipindahkan ke Belanda. Dengan status yang sama: diasingkan. Pada September 1913, mereka berangkat ke Belanda. Suwardi berstatus pengantin baru. Ia baru saja menikah dengan RA Sutartinah, adik sepupunya.

Dalam pengasingan di Belanda, Suwardi aktif dalam kegiatan organisasi pelajar dan mahasiswa Indonesia, Indische Vereeniging. Ia sempat menjadi redaktur majalah organisasi tersebut, Hindia Putera.

Untuk menopang hidup, Suwardi juga menulis untuk sejumlah majalah dan koran di Belanda. Pun mengirim karangan untuk Utusan Hindia yang pernah dipimpin Tjipto Mangunkusumo. Para mahasiswa Hindia Belanda banyak membantu pula dengan aneka cara.

Penjelasan:

jadikan jawaban terbaik

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mutiararatih76 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 23 May 22