Aku masih ingat ketika masa orientasi sekolah telah selesai. Hari-hari awal masa belajaryang cukup canggung dan penuh kegugupan bagiku, karena disertai program sekolah agar

seluruh siswa harus saling memperkenalkan diri dan mencatat data diri temannya ketika

bertemu. Terus terang tidaklah semudah kita membalikkan telapak tangan. Aku berusaha

menyesuaikan diri untuk lekas mengenal dan mengingat nama teman-teman dengan bantuan

info diri yang selalu melekat pada stiker di dada sebelah kanan. Lambat laun akhirnya aku

mulai dekat dengan sebagian besar teman seangkatan. Aku sendiri berasal dari Jakarta,

beberapa teman dekatku diantaranya bernama Teuku Syafril dari Banda Aceh, Maruli Bonar dari

Tapanuli, Yusuf Chaniago dari Minang, Andi dari Makassar, Albert dari Ambon, dan Frans dari

Papua. Itu baru segelintir dari sangat banyak pertemanan yang kuperoleh dari sekolah yang majemuk

ini.


1. Pengetahuan baru yang di dapat oleh tokoh “Aku” adalah

tolongin jawab kak​