Baru Klinthing ingin memberi pelajaran pada warga yang sombong. Sebelum pergi menemui warga desa, ia meminta Nyi Latung untuk menyiapkan lesung. la pun menemui warga desa dan menancapkan lidi. Kemudian Baru Klithing menyuruh semua yang hadir untuk mencabutnya. Mereka saling bergantian mencabut lidi. Tak satupun bisa mencabutnya. Baru Klinthing segera mencabut lidi itu. Karena kesaktiannya, ia pun mampu mencabut lidi itu dengan mudahnya. Begitu lidi itu tercabut, suara gemuruh pun menggentarkan seluruh isi desa. Beberapa saat kemudian, air menyembur keluar dari bekas tancapan lidi itu dan membanjiri desa. Semua penduduk kalang kabut hendak menyelamatkan diri. Namun, usaha mereka sudah terlambat karena banjir telah menenggelamkan mereka. Seketika, desa itu pun berubah menjadi rawa atau danau, yang kini dikenal dengan Rawa Pening.​