Pada suatu hari, Beri si Beruang melihat ke dalam mata

Berikut ini adalah pertanyaan dari by1dek1D pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar

Pada suatu hari, Beri si Beruang melihat ke dalam mata air. Beri mengeluh,“Sepertinya air di mata air ini semakin sedikit saja. Pasti bangsa semut terlalubanyak mengambil air!” Beri lalu menundukkan kepala, melihat ke tanahdengan teliti. Ah, ia melihat seekor semut hitam berjalan membawa gucimungil di pundak.“Berhenti, semut!” teriaknya. “Aku tak akan membiarkanmu mengambil airdi sumber airku lagi. Kamu sudah terlalu banyak mengambil air. Berhenti ataukucakar kau!” ancam Beri Beruang.Semut hitam kecil itu tidak memperhatikan teriakan Beri. Ia merangkak kebawah beberapa helai daun kering. Ia terus berjalan menuju sumber mata air.Beri mencakar dan mengendus daun-daun sambil berteriak, “Tak ada gunanyasembunyi! Aku bisa menemukanmu!”Semut hitam berteriak dari arah belakang Beri, “Kenapa kamu pelit sekali?Bayi-bayi semut di lembah semut sangat kehausan. Air di mata air ini kanmasih banyak sekali. Bahkan masih cukup untuk seribu rusa.”“Dengar kataku!” geram Beri sambil membalik tubuhnya. “Aku tak akanmemberikanmu air lagi. Semua semut dilarang mengambil air di sini lagi!”Semut Hitam terdiam sebentar. Lalu katanya, “Apa boleh buat, kalau kausudah memutuskan begitu! Tapi aku tetap akan mengambil air untuk bayi-bayisemut di lembah!” Beri beruang sangat marah. Namun, Semut Hitam sudah menghilang lagike bawah daun-daun kering. Beri mencarinya, tetapi ia tidak melihat apa-apadi rumput. Akhirnya ia kembali dengan jengkel ke sarangnya di dekat pohonoak. Semut-semut yang haus menunggu di lembah semut. Setelah menunggucukup lama, akhirnya mereka berbaris menuju mata air. Salah satu semutmelihat guci air milik Semut Hitam yang tergeletak di jalan.“Pasti Semut Hitam mendapat masalah. Lihatlah! Ini gucinya, tapi dia tidaktampak!” Mereka memungut guci itu dan terus berjalan.Saat itu seekor kelinci mengintip dari balik semak. Kelinci itu mengangkattelinganya dan berbisik, “Jangan pergi ke mata air itu. Pulanglah, kalian dalambahaya. Beri sedang marah. Ia bilang, air di mata airnya berkurang. Ia akanmencakar semut-semut yang berani mengambil air dari mata airnya!”Akan tetapi semut-semut itu tidak takut. “Mana beruang itu sekarang?”tanya mereka.“Ia sedang di rumahnya beristirahat,” jawab Kelinci.Semut-semut itu berbaris seperti tali sepatu di rumput. Mereka melihatseekor tupai duduk di pohon dan bertanya, “Apa kami sedang berjalan tepat kearah sarang beruang?” “Ya, ya, ini memang jalan ke arah sarangnya,” jawab Tupai. “Tapi sebaiknyakalian balik ke rumah. Beri beruang dari tadi berteriak terus. Katanya, kalaukalian mengambil air dari mata airnya, ia akan mencakar kalian.” Akan tetapi semut-semut itu tak mau kembali. Mereka terus berbarisseperti tali sepatu di tanah. Hari hampir malam ketika mereka tiba di depanpohon oak tua. Mereka melihat sekeliling, dan menemukan sebuah retakan ditanah. Mereka masuk ke dalamnya, dan mulai menggali sebuah lubang. “Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menggali?” tanya Tikus Tanahyang merasa terganggu dari tidurnya. “Kami ingin menangkap Beri beruang.Kami sedang membuat jebakan untuknya,” kata para semut.“Bahaya sekali!” seru Tikus Tanah.“Dia pasti sudah menangkap Semut Hitam saudara kami. Ia juga berniatmencakar kami, hanya karena kami mengambil air dari mata air!” kata semutsemut.“Aku akan menolong kalian menggali di bawah sarangnya. Aku pernahhampir tertangkap dia dahulu.”Seharian itu, para semut dan Tikus Tanah menggali lubang di bawah sarangBeri. Mereka terus menggali selama sepuluh hari. Beri beruang sama sekalitidak curiga.Suatu malam di hari kesepuluh, Beri beruang kembali ke sarangnya denganhati gembira. Ia berhenti di depan rumahnya di pohon oak dan berkata padadirinya,“Aku sudah makan dan minum sampai kenyang. Satu-satunya yang bikinaku jengkel adalah semut-semut itu. Mereka masih berani mengambil airdari mata airku! Besok akan aku hancurkan lembah semut itu! Akan kucakarmereka dengan cakarku seperti ini…” Beri beruang mulai mencakar ke segala arah. Ia menghentakkan kakinyake lantai sarangnya dan… BRRUUKK…Lantai sarangnya jebol. Beri beruang jatuh ke lubang di bawah sarangnya.Lubang itulah yang telah digali para semut dan Tikus Tanah. Beri Beruang harusterus tinggal di lubang itu, kecuali ada penjaga hutan yang menemukannya.Semut-semut itu akhirnya hidup damai di lembah semut. Saat itu SemutHitam saudara mereka juga sudah kembali ke rumah. Ternyata ia hanyaterpeleset di jalan. Jadi tidak ada yang merusak kebahagiaan mereka sekarang.Para semut dengan bebas pergi mencari makan dan minum di hutan.Buatlah urutan cerita dari cerita

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

opening

middle

ending

semoga bermanfaat dan bisa bermanfaat

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh massanjayaa dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 02 Jun 21