Berikut ini adalah pertanyaan dari dryusiardirestika pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar
Teks 1MAROS, UPEKS.co.id—.Siswa SMPN 6 Moncongloe menerima materi praktek yakni membuat pupuk kompos. Pemberian materi tersebut diharapkan agar siswa SMPN 6 Moncongloe dapat mengetahui cara mengolah sampah organik.
“Kita tahu bahwa sampah sudah menjadi bahaya besar bagi bumi, sehingga sejak dini Siswa SMPN 6 Moncongloe diajarkan mengolah sampah menjadi barang yang berguna seperti pupuk kompos,” Ujar Muhammad Alimka, selaku penanggungjawab Sekolah Lingkungan SMPN 6 Moncongloe.
Untuk membuat pupuk kompos, siswa mengambil sampah organik seperti daun-daunan, kulit buah, sisa sayuran atau sampah yang mudah terurai kemudian disimpan dalam wadah tong komposter.
Luaran dari tong komposter tersebut akan menghasilkan pupuk cair dan padat yang nantinya pupuk tersebut digunakan untuk menutrisi tanaman-tanaman yang ada di sekolah. Sehingga untuk menutrisi tanaman tidak digunakan lagi pupuk dari bahan kimiawi.
Sebanyak 40 Siswa yang mengikuti kegiatan tersebut nantinya akan memanfaatkan pengolahan sampah di lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya.
Tujuan diadakan kegiatan ini adalah salah satu bentuk upaya pelestarian lingkungan dan mewujudkan salah satu misi sekolah yaitu mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif.
Teks 2
BATANG, KOMPAS.TV - Warga Dukuh Sulur, Desa Karangasem Utara, Batang, Jawa Tengah, mengisi waktu luang dengan membuat ecobrick. Ecobrick merupakan aksi meminimalisir sampah plastik dengan media botol plastik yang diisi penuh dengan sampah anorganik hingga botol tersebut benar-benar keras dan padat.
Sampah plastik dipotong-potong sampai ukuran 3x3 sentimeter yang dimasukkan ke dalam botol. Sampah-sampah ini didapat dari seluruh warga desa yang disetorkan ke ketua RT setempat.
Setelah botol penuh dengan plastik, para bapak akan membuat patung untuk menghias Desa.
Ketua RT setempat mengaku ide membuat ecobrick ini berawal dari keprihatinan akan banyaknya sampah yang berada di lingkungannya. Sehingga mereka berinisiatif membuat patung dari ecobrick
untuk menghias Desa. Saat ini warga sudah membuat patung ikan duyung dan burung yang masih dalam proses pembuatan.
Andi menambahkan, sudah 2 ton lebih limbah plastik yang kini sudah menjadi ecobrick dan membuat cantik lingkungan. Nantinya setiap rumah juga akan dihias dengan ecobrick. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya kampanye sadar kebersihan.
Setelah membaca kedua teks di atas:
1. Tuliskan masing-masing 5 informasi penting (minimal 100 kata/teks) yang terdapat pada:
a. Teks 1:
1.
2.
3.
4.
5.
b. Teks 2:
1.
2.
3.
4.
5.
2. Tuliskan persamaan kedua teks:
3. Tuliskan masing-masing 3 perbedaan kedua teks:
Kriteria
1. Kelengkapan huruf
2. Ketepatan informasi (sesuai teks)
3. Struktur kalimat (memuat SPOK)
4. Penulisan tepat (tidak ada kesalahan ejaan, penggunaan huruf kapital, dan tanda baca)
5. Jumlah kata (sesuai instruksi)
“Kita tahu bahwa sampah sudah menjadi bahaya besar bagi bumi, sehingga sejak dini Siswa SMPN 6 Moncongloe diajarkan mengolah sampah menjadi barang yang berguna seperti pupuk kompos,” Ujar Muhammad Alimka, selaku penanggungjawab Sekolah Lingkungan SMPN 6 Moncongloe.
Untuk membuat pupuk kompos, siswa mengambil sampah organik seperti daun-daunan, kulit buah, sisa sayuran atau sampah yang mudah terurai kemudian disimpan dalam wadah tong komposter.
Luaran dari tong komposter tersebut akan menghasilkan pupuk cair dan padat yang nantinya pupuk tersebut digunakan untuk menutrisi tanaman-tanaman yang ada di sekolah. Sehingga untuk menutrisi tanaman tidak digunakan lagi pupuk dari bahan kimiawi.
Sebanyak 40 Siswa yang mengikuti kegiatan tersebut nantinya akan memanfaatkan pengolahan sampah di lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya.
Tujuan diadakan kegiatan ini adalah salah satu bentuk upaya pelestarian lingkungan dan mewujudkan salah satu misi sekolah yaitu mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif.
Teks 2
BATANG, KOMPAS.TV - Warga Dukuh Sulur, Desa Karangasem Utara, Batang, Jawa Tengah, mengisi waktu luang dengan membuat ecobrick. Ecobrick merupakan aksi meminimalisir sampah plastik dengan media botol plastik yang diisi penuh dengan sampah anorganik hingga botol tersebut benar-benar keras dan padat.
Sampah plastik dipotong-potong sampai ukuran 3x3 sentimeter yang dimasukkan ke dalam botol. Sampah-sampah ini didapat dari seluruh warga desa yang disetorkan ke ketua RT setempat.
Setelah botol penuh dengan plastik, para bapak akan membuat patung untuk menghias Desa.
Ketua RT setempat mengaku ide membuat ecobrick ini berawal dari keprihatinan akan banyaknya sampah yang berada di lingkungannya. Sehingga mereka berinisiatif membuat patung dari ecobrick
untuk menghias Desa. Saat ini warga sudah membuat patung ikan duyung dan burung yang masih dalam proses pembuatan.
Andi menambahkan, sudah 2 ton lebih limbah plastik yang kini sudah menjadi ecobrick dan membuat cantik lingkungan. Nantinya setiap rumah juga akan dihias dengan ecobrick. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya kampanye sadar kebersihan.
Setelah membaca kedua teks di atas:
1. Tuliskan masing-masing 5 informasi penting (minimal 100 kata/teks) yang terdapat pada:
a. Teks 1:
1.
2.
3.
4.
5.
b. Teks 2:
1.
2.
3.
4.
5.
2. Tuliskan persamaan kedua teks:
3. Tuliskan masing-masing 3 perbedaan kedua teks:
Kriteria
1. Kelengkapan huruf
2. Ketepatan informasi (sesuai teks)
3. Struktur kalimat (memuat SPOK)
4. Penulisan tepat (tidak ada kesalahan ejaan, penggunaan huruf kapital, dan tanda baca)
5. Jumlah kata (sesuai instruksi)
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
1.untuk membuat pupuk kompas, siswa mengambil sampah organik seperti daun -daunan,kulit buah,sisa sayuran atau sampah yang mudah terurai
2.perbedaanya pada Teks 1 berisi membuat pupuk sedangkan teks 2 meminimalisir sampah
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh 2003nurannisa dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 14 Jun 21