Perhatikan kutipan cerita berikut!Keesokan harinya, Bonggol berangkat sekolah dengan mata merah lantaran kurang tidur. Tapi, hatinya sudah bulat. Seperti yang dikatakan Pak Hasan, dia ingin menjadi anak yang berani berbuat karena benar dan takut karena salah. Kata-kata Pak Hasan telah mengunggah tekad dan keberaniannya. Ya! Bonggol membatin, biarlah dia kena marah oleh Kisat. Yang penting ia benar. Daripada ia gelisah terus-menerus, lebih baik dikatakan. Seperti dikatakan Pak Hasan, “Kita tidak boleh takut mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah.” Dan kalimat itulah yang menjadi pendomannya.

Maka tatkala lonceng masuk berbunyi, Pak Hasan memanggil Kisat, Bonggol, dan Tindik ke ruang kepala sekolah.

“Kalian bertiga tahu kan, kenapa dipanggil ke sini?” tanya Kepala Sekolah mengawali pembicaraan. “Intinya kalian bertiga akan Bapak nasihati. Kalian mau Bapak beri nasihat? Ayo jawab!” ucap kepala sekolah.

Bonggol, Tindik, dan Kisat menganggung secara bersamaan.

Latar waktu dan tempat dalam kutipan cerita tersebut adalah ....

A.
siang hari, di ruang Kepala Sekolah

B.
pagi hari, di ruang Kepala Sekolah

C.
siang hari, di ruang Pak Hasan

D.
pagi hari, di rumah Pak Hasan

tolong bantu, kak.. harus segera dikerjakan