jelaskan pengaruh penyebaran berita kemerdekaan Indonesia melalui radio​

Berikut ini adalah pertanyaan dari stevaniaputriramadha pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar

Jelaskan pengaruh penyebaran berita kemerdekaan Indonesia melalui radio​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Pentingnya penyebaran berita kemerdekaan Indonesia telah disadari sejak teks proklamasi kemerdekaan selesai dirumuskan. Kalangan yang berperan dalam penyebarluasan berita itu antara lain para pemuda dan pegawai kantor berita Domei.

◊ Kegiatan Para Pemuda

Setelah selesai perumusan teksproklamasi, Soekarno berpesan kepada para pemuda untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya keber bagai tempat. Untuk menjalankan tugas itu, para pemuda membagi pekerjaan dalam kelompok-kelompok agar berita proklamasi bisa lebih cepat sampai pada masyarakat. Ada kelompok yang bertugas untuk menyebarluaskan berita proklamasi dalam bentuktulisan, adapula yang menyebarluaskannya dari mulut kemulut secara beranting.

Beberapa hari kemudian ,kelompok pemuda di markas Menteng 31 terlibat pula berjuang dalam kegiatan penyebarluasan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Banyak pemuda berdatangan kemarkas itu untuk menyumbangkan tenaga demi kepentingan bangsa. Dengan tulus dan tiada kenal lelah ,mereka berusaha menyebarkan stensilan naskah proklamasi keseluruh penjuru kota dan daerah dengan menggunakan mobil, sepeda dan bahkan berjalan kaki. Meskipun stensilan naskah telah digandakan puluhan ribu, namun ternyata tidak cukup melayani permintaan naskah yang begitu banyak. Oleh karena itu, Supardjo yang bekerja di Balai Pustaka dimintai bantuan untuk mencetak puluhan ribu lagi.Demikian pula, B.M Diah diminta supaya menggunakan percetakan Asia Raya untuk mencetak ratusan ribu eksemplar naskah proklamasi tersebut.

Salah satukelompok yang terkemuka adalah kelompok Sukarni, yang bermarkas di Jalan Bogor Lama (sekarangJalan Dr. Sahardjo).Dini hari tanggal 17 Agustus 1945 kelompok tersebut mengadakan rapat rahasia di Kepu (Kemayoran), kemudian pindah ke Defensielijn van den Bosch (sekarang Jalan Bungur Besar) untuk mengatur cara penyiaran proklamasi.

Para pemuda memanfaatkan semua media komunikasi yang ada untuk menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. Media komunikasi yang banyak digunakan adalah pamphlet dan surat kabar. Sejumlah pamphlet besar disebarkan keberbagai penjuru kota. Pamflet itu juga dipasang di tempat-tempat strategis yang mudah dilihat khalayak ramai. Pada tanggal 20 Agustus 1945, secara serempak surat kabar dan Suara Asia yang perta,a kali memuat berita kemerdekaan diseluruh Jawa memuat berita tentang proklamasi kemerdekaan. Keampuhan cara itu terbukti dari berdatangannya masyarakat kelapangan Ikada untuk mendengarkan pembacaan proklamasi kemerdekaan, meskipun ternyata tidak dilakukan di tempat itu.

KegiatanPegawai Kantor Berita Domei

Menjelang sore hari, tanggal 17 Agustus 1945, wartawan kantor berita Domei yang bernama Syahruddin menyampaikan foto kopi teks proklamasikepada Waidan B. Palenewen kepala bagian radio. Segera ia memerintahkan kepada markonis (petugas telekomunikasi) F. Wuz untuk menyiarkan berita proklamasi sebanyak 3 kali berturut-turut.

Penyiaran baru dapat dilaksanakan sebanyak 2 kali saat tentara Jepang memerintahkan agar penyiaran dihentikan.Namun, Waidan B. Palenewen tetap memerintahkan markonis untuk terus menyiarkan. Bahkan, penyiaran terus diulangi setiap 30 menit sampai saat siaran berakhir pada pukul 16.00.

Untuk menghalangi penyebarluasan berita proklamasi, pimpinan bala tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita proklamasi sebagai suatu kekeliruan. Tindakan selanjutnya adalah menyegel kantor berita Domei, pada tanggal 20 Agustus 1945. Para pegawainya dilarang masuk.

Tindakan Jepang itu tidak menyurutkan tekad para pegawai kantor berita Domei untuk menyebarluaskan berita proklamasi. Dengan bantuan sejumlah teknisi radio, mereka berupaya membuat pemancar baru. Peralatan pemancar yang dibutuhkan diambil bagian demi bagian dari kantor berita Domei. Sebagian dibawa kerumah Waidan B. Palenewen, sebagian lagi ke Menteng 31. Akhirnya, berdirilah pemancar baru di Menteng 31 dengan kode panggilan DJK I berkenaan dengan hal itu, tidak bisa dilupakan jasa Jusuf Ronodipuro dari Radio Hosokioku di Gambir Barat. Ia telah mencuri kesempatan mengudarakan teks proklamasi sehingga siaranya tertangkap di Singapura dan seluruh dunia.

Penjelasan:

maaf kalo salah

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh RonySumarna dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 11 May 21