BUNGA PALING BERHARGA Makale tinggal disebuah desa yang selalu kekeringan.

Berikut ini adalah pertanyaan dari silfisil3 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar

BUNGA PALING BERHARGAMakale tinggal disebuah desa yang selalu kekeringan. Hujan jarang turun didesa itu sehingga tidak banyak tetumbuhan. Jangankan bunga - bungaan , semak - semak pun jarang di temui.
Suatu hari , sebelum berakhirnya pelajaran , Bu Mala memberi seluruh siswanya masing - masing sebuah buku tulis. Buku tulis itu halaman - halaman dalamnya berwarna putih dan bersampul merah. Indah sekali.
"Buku tulis itu untuk kalian. Kalian boleh menulis apa saja di dalamnya," kata Bu Mala.
"Saya mau menuliskan catatan harian di buku ini," kata Nola.
"Saya mau menggambar wajah setiap orang yang saya temui," kata Wendi yang hobi menggambar.
"Saya mau membuat herbarium," kata Makale.
Bu Mala memandang makale dengan penuh keheranan mendengar ucapan makale.
"Kamu mau membuat herbarium ?" Tanya Bu Mala kepada makale.
"Ya. Seorang pelancong pernah menunjukkan buku herbariumnya kepada saya. Herbarium itu sangat indah," jawab makale.
"Tetapi, untuk membuat herbarium kamu akan membutuhkan banyak daun. Tahukah kamu?" Tanya Bu Mala.
Makale menganggukan kepalanya sambil berkata , "atau bunga..."
"Di mana kamu akan mencarinya ?" Tanya teman - teman makale.
Makale mwmandang keluar jendela. Tidak tampak taman sama sekali.
"Saya akan mendapatkanya," kata Makale sambil tersenyum.
Hari berganti hari. Waktu berlalu dengan cepat. Buku tulis merah milik para siswa Bu Mala telah berisi berbagai cerita , gambar , dan foto. Hanya buku tulis Makale yang masih kosong.
Pada suatu hari , sebuah awan hitam berhenti di atas desa tempat tinggal Makale. Tak lama kemudian awan hitam itu mencurahkan hujan yang sangat deras. Benih - benih tumbuhan yang terkubur di dalam tanah tandus desa itu pun tumbuh. Sepetak kebun terbentuk. Bunga - bunga merah kecil memenuhi petak kebun itu.
Makale senang. Dipetiknya sekuntum bunga merah. Hanya satu. Kemudian , ditempelkannya bunga itu di dalam buku tulis merahnya. Hari berikutnya , bunga - bunga lainya telah layu karena terbakar matahari.
Di dlam kelas , Makale berseru dengan gembira.
"Saya sudah membuat herbarium saya , Bu Mala."
Bu Mala membuka buku tulis merah Makale. Herbarium itu hanya satu halaman. Hanya ada satu bunga di dalamnya. Namun , bunga itu paling berharga di dunia karena hanya mekar sehari dalam setahun.
Ayo menulis
1. Tulislah peristiwa - peristiwa yang terjadi pada cerita.
2. Tuliskan urutan urutan peristiwa pada cerita.
3. Tulislah kembali cerita tersebut dengan bshasamu sendiri. Tuliskan Dengan ejaan yang benar.

Tolong kak besok di kumpulkan

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

- Makale mendapatkan buku tulis dari bu Mala

- Hujan turun di desa Makale

- Sebuah bunga yang mekar hanya setahun sekali pun telah mekar berkat air hujan yang turun

- Makale memutuskan untuk mengambil bunga itu sebagai bahan herbariumnya

No 2 jawabannya sama kyk no 1 udh diurutkan

3. Makale mendapat buku tulis yang indah dari gurunya Bu Mala. Disaat teman-temannya menggunakan buku itu untuk menulis dan menggambar, Makale menggunakan cara yang berbeda, yaitu dengan menjadikan buku itu herbarium.

Makale belum mendapat bahan untuk herbariumnya dan hujan pun turun, padahal di desa jarang turun hujan. Makale pun melihat bunga yang hanya setahun sekali mekarnya, dan itu sangat canyik. Makale pun memutuskan untuk mengambil bunga itu.

Bu Mala pun senang, Makale melaksanakan tugasnya dengan sempurna.

*Semoga bermanfaat

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh lintangmitayani4 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 20 Aug 21