Jawaban:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Yang terhormat pejabat pejabat kota dan kabupaten. Yang terhormat bapak, ibu guru. Dan yang saya sayangi para siswa-siswi.

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya, sehingga saya bisa hadir di acara ini untuk memperingati Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional). Saya bangga bisa bertemu bertatap muka dengan para guru dan siswa-siswi yang menjadi kemajuan pendidikan Indonesia.

Bolehkah saya bertanya ?. Siapakah bapak pendidikan Indonesia ?. Beliau adalah Ki Hajar Dewantara. Tepat tanggal 2 Mei beliau berulang tahun dan hari lahirnya dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Ki Hajar Dewantara adalah sosok yang visioner dalam dunia pendidikan. Saya memikirkan pemikirannya tentang pendidikan. Menurut beliau visi pendidikan adalah memproduksi insan yang merdeka. Insan yang merdeka akan mengantarkan kemajuan bagi negerinya.

Pertanyaanya, sudahkah merdeka pendidikan kita?

Menurut Ki Hadjar Dewantara, Insan yang merdeka adalah manusia yang mandiri dalam menentukan masa kontrak; manusia yang mampu bertindak sesuai pengetahuan yang benar; dan manusia yang mampu hidup selaras dan mempertanggungjawabkan perbuatan itu sendiri, masyarakat, Negara di hadapan Tuhan.

Lantas bagaimana ciri-ciri Insan yang merdeka? insan yang merdeka akan memiliki jiwa merdeka. Menurut Ki Hadjar Dewantara jiwa yang merdeka adalah RAKA, CIKA (Rasa, Karsa, Cipta, dan Karya).

Jiwa merdeka mempunyai rasa. Rasa kepedulianlah yang mampu membawa manusia untuk peka terhadap masalah dirinya dan masyarakatnya. Yang akan mendorong sikap untuk memecahkan masalah dan bergerak atas nama kemanusiaan.

Tapi coba tengoklah kehidupan pendidikan kita. Anak-anak kita tega mem- bully sampai terjadi bunuh diri. Anak-anak, kitd tidak malu mem bully gurunya. Bahkan guru juga tidak malu mem- bully muridnya. Apakah pendidikan kita sudah merdeka secara rasa ?.

Penjelasan:

itu ada 8 paragraf ya