Bagaimana sikap Pangeran Antasari saat menghadapi serangan dari Belanda?Pangeran Antasari lahir di Kayu Tangi, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada tahun 1797. Beliau adalah
salah satu pahlawan nasional yang berusaha membebaskan Banjar dari penjajahan Belanda setelah
dipercaya dengan tugas memantau pergerakan orang-orang di daerah dan melawan
Belanda. Dari penyerangan tambang batu bara Belanda selama Perang Banjar hingga penyerangan ke
pos militer, Pangeran Antasari selalu menunjukkan sikap tak kenal takut dan ketahanan maksimal dalam segala hal
rakyatnya dan usahanya sendiri untuk kemerdekaan, sebagaimana dibuktikan oleh suratnya kepada Letnan
Kolonel Gustave Verspijck di Banjarmasin yang menyatakan penolakannya untuk menyerah. Dia
tetap menjadi sosok yang gagah berani sampai kematiannya pada tahun 1862 karena penyakit paru-paru dan cacar yang diderita
selama pertempuran di Bukit Bagantung.