Jawaban:

1. Model teknologi diterapkan di Indonesia atas prakarsa P.V.van Stein Callenfels (1934) dan dilanjutkan van der Hoop (1938), R von Heine Geldern (1945), dan akhirnya dimantapkan oleh H.R. van Heekeren (1955). Seperti halnya di Eropa, Pra-Aksara di Indonesia dibagi dalam beberapa tingkat teknologi yang memprioritaskan perkembangan kebudayaan material. Tingkat ini terdiri atas: paleolitik, mesolitik, neolitik, perunggu-besi (atau perunggu-besi digabung menjadi logam awal/paleometalik)

2.  Masa perdagangan

3.  1.Teknik Bivalve(cetak setangkup).  

Dalam teknik ini digunakan cetakan batu atau tanah liat sebagai medianya yang terdiri dari dua bagian, kedua bagian cetakan terlebih dahulu disesuaikan dengan benda yang akan dibuat.

2.Teknik a cire perdue (teknik cetak lilin hilang).

Cetakan ini hanya dapat digunakan sekali saja. Pada cetakan dengan menggunakan teknik ini mempunyai cacat akibat tidak rapatnya saat penutupan cetakan itu.

3.Cetakan rakitan.

teknik ini biasanya digunakan untuk mencetak bejana-bejana perunggu yang berukuran besar.

Penjelasan:

4. Karena, manusia belajar untuk menanam biji-bijian dan mulai mengerti bahwa biji dapat tumbuh menjadi tumbuhan juga mengerti untuk merawat tumbuhan, akhirnya terjadi peralihan dimana manusia masih berburu untuk mendapatkan makanan seperti daging dan buah-buahan, di saat yang sama mereka menanam biji-bijian dan merawat tanaman untuk bisa mereka ambil, mereka juga mulai menangkap hewan dan mengurung mereka untuk dipelihara, dengan begini mereka hanya perlu merawat mereka hingga gemuk lalu dimakan, tidak perlu keluar mempertaruhkan nyawa untuk makan.

5.Sudah mengenal cara bercocok tanam

6.karena belum ada uang

7. Contohnya ketika si  mempunyai ayam namun ia kelaparan dan si B memiliki nasi yang dapat dimakan makan si  menukar ayam tersebut dengan nasi yang di miliki si