Berikut ini adalah pertanyaan dari mardiantisyahfitri pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
1) Perang Patimura (1817)
Indonesia kaya akan sumber daya alam, salah satunya rempah-rempah yang selalu diburu oleh bangsa Eropa. Bahkan mereka menginginkan untuk memonopoli hasil rempah di Indonesia. Salah satunya di Maluku, dimana kolonial Belanda menerapkan berbagai kebijakan yang menyengsarakan bangsa Indonesia seperti kewajiban kerja paksa, penyerahan hasil kelautan, memberhentikan guru demi kehematan, menjadikan kawula muda sebagai tentara, dan ketidakmauan Belanda untuk membayar terhadap perahu yang dipesannya.
Menghadapi hal tersebut, para tokoh dan pemuda di Maluku sepakat melawan kekejaman kolonial Belanda. Terjadilah perang antara Belanda dibawah pimpinan Van den Berg dengan Maluku dibawah komando Christina Matrha Tiahahu, Thomas Pattiwwail, dan Lucas Latumahina, yang mana Indonesia mampu menguasai Benteng Duurstede.
Belanda meminta bantuan dari Ambon lewat jalur perairan tetapi digagalkan oleh pasukan Pattimura. Dengan datangnya bantuan dari Batavia maka Belanda membawa semua pasukannya untuk merebut benteng Duurstede dan naasnya benteng tersebut bisa kembali dikuasai Belanda, sehingga sisa pasukan Pattimura berusaha untuk meloloskan diri dari tangan Belanda.
Untuk menangkap Pattimura, maka Belanda membuat sayembara, dimana siapa yang mampu menangkap Pattimura akan diberi hadiah 1000 gulden. Selama 6 bulan melakukan perlawanan, akhirnya Pattimura tertangkap dan pada 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung di alun-alun kota Ambon sedangkan pimpinan lainnya seperti Christina Martha Tiahahu dibuang ke Jawa untuk bekerja rodi.
2) Perang Diponegoro
Perang melawan kolonial Belanda berikutnya adalah Perang Diponegoro. Perang ini muncul akibat kebijakan yang tidak masuk akal dari Kolonial Belanda seperti pengambilan tanah-tanah milik bangsawan oleh pemerintah Hindia Belanda. Ada juga raja-raja yang merasa menjadi korban adu domba dan kerajaan Mataram terpecah menjadi 4 bagian yaitu Surakarta, Yogyakarta, Pakualam, dan Mangkunegaraan.Disamping itu, Belanda berencana membuat jalur kereta api di daerah yang dikeramatkan oleh Pangeran Diponegoro, sehingga terjadilah perlawanan. Pangeran Diponegoro menggunakan taktik perang gerilya dimana mereka melakukannya secara sembunyi, cepat, fokus, dan efektif.
Akhirnya, Belanda menggunakan siasat tipu muslihat dengan mengajak Pangeran Diponegoro untuk berunding demi menyelesaikan masalah di Magelang. Akan tetapi, itu membuat Pangeran Diponegoro tertangkap dan diasingkan ke Manado dan dipindahkan ke Makassar sampai meninggal tahun 1855.
3) Perang Bali
Meski Bali merupakan wilayah yang kecil tetapi memiliki beberapa kerajaan yang besar seperti kerajaan Buleleng dan kerajaan Karang Asem. Tahun 1841 Belanda mulai menginjakan kaki di Bali dan memaksa rakyat Bali untuk tunduk dan mengakui pemerintahan Belanda. Sayangnya, keinginan Belanda untuk menguasai Bali tidak selalu berhasil karena kentalnya adat istiadat dan tradisi.
Belanda sangat suka ikut campur dengan urusan kerajaan seperti mengajukan tuntutan sebagai berikut : membebaskan Belanda dari Hukum Tawan Karang, kerajaan Bali mengakui pemerintahan Belanda, kerajaan Bali melindungi perdagangan milik pemerintahan Belanda, semua raja-raja Bali harus tundur terhadap perintah kolonial Belanda.
Tentu saja semua tuntutan itu ditolak mentah-mentah oleh rakyat Bali. Maka pada tahun 1846 terjadilah perang untuk memaksa raja Buleleng menandatangani isi perdamaian yaitu pasukan Belanda ditempatkan di wilayah Buleleng, benteng kerajaan Buleleng akan dibongkar oleh pasukan Belanda, dan biaya perang ditanggung oleh raja Buleleng.
Namun, ajakan perdamaian tersebut tidak diindahkan oleh rakyat Bali akhirnya Belanda mulai melakukan serangan besar-besaran. Ada 3 pertempuran di Bali, ekspedisi pertama tahun 1846 Belanda mengirim 1700 pasukan untuk menaklukan rakyat Bali, namun berhasil diusir oleh rakyat Bali.
Pada ekspedisi kedua tahun 1848, Belanda mengirim pasukan yang lebih besar dan rakyat Bali berhasil memukul mundur Belanda dengan dipimpin oleh I Gusti Jelantik. Pada ekspedisi terakhir tahun 1849, pasukan Belanda yang dikirim sekitar 4177 orang yang mampu mengalahkan rakyat Bali.
$emoga bermanfaat
$elamat membaca:'v
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Rosella135 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 03 Aug 21