Ketika sedang belajar di kelas, Bu Yaya meminta siswa menemukan latar waktu dan tempat dari sebuah kutipan dongeng yang didengar. Nano diminta membacakan kutipan tersebut dihadapan teman-temannya. Namun karena dia memiliki intonasi dan lafal yang kurang jelas saat membaca, suaranya hanya terdengar oleh siswa yang duduk di barisan paling depan. Erik adalah salah satu siswa yang duduk di barisan paling belakang meneriaki Nano karena tidak mendengar jelas kutipan dongeng yang dibacakan. Menurut kalian, apakah tindakan Erik sudah tepat? Mengapa? Tuliskan pendapatmu! *​