Berikut ini adalah pertanyaan dari andrianimusaida pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar
Aksama!Aku Cinta Produk Indonesia
Bangsa ini tidak mungkin akan pernah maju, kalau generasi penerusnya tidak mau peduli Bangsa ini tidak akan
besar kalau generasinya tidak punya
kreatifitas
, dan bangsa ini tidak
akan berkembang kalau generasinya masih
tergantung dengan produk luar negeri.
Himbauan seperti itu sudah sering kita dengar dan sering didengungkan. Sayangnya genarasi muda masih belum
menanggapinya dengan serius. Kini saatnya kita harus merubah sikap, merubah pandangan dan merubah pola pikir
Bagaimana kita akan menjadi negara yang maju, seperti yang juga sudah dialami oleh bangsa-bangsa lain seperti
Singapura, Malaysia dan Thailand. Jangan lagi kita tergantung dengan kedelai luar negeri, beras Thailand atau Vietnam
serta berbagai peralatan elekteronik dari Amerika, Jepang, maupun Korea.
Saat ini Indonesia tengah dibanjiri merek-merek dagang luar negeri. Masyarakat Indonesia sebaiknya tidak
perlu terikat oleh merek-merek dagang luar negeri
. Soal pakaian misalnya, celana jean merek Levis, Indonesia harus
membayar penggunaan mereknya di sini. Padahal celana itu dibuat di dalam negeri. Produksi dan bahannya juga dan
dalam negeri. Jadi jangan tergantung merek dagang luar negeri. Kita juga bisa membuat merek dagang sendiri. Bahkan
barang luar negeri juga berasal dari Indonesia. Lebih parah lagi, tidak sedikit produk luar negeri, misalnya kosmetik
malah merusak wajah. Termasuk sejumlah makanan juga mengandung zat berbahaya yang merugikan kesehatan
Tidak sulit untuk membedakan mana produk dalam dan luar, khususnya pada makanan. Itu dapat dilihat pada kemasan
produknya yang menerangkan tulisan MD (makanan dalam negeri, red) atau ML (makanan luar negeri, red).
Die
น้ำหนักสุทธิ์
137 na
044120
300920
LOW
9009
View
BPOM RIMSO17001092
Saatnya kita bangkit! Itulah cita-cita genarasi muda ketika meneriakkan reformasi: Usia reformasi sudah berjalan
10 tahun, namun kita belum beranjak dari persoalan ekonomi. Persoalannya adalah, karena kita kalah bersaing dan
kita sendiri masih mencintai produk luar negeri. Untuk itu, mari kita mulai mencintai produk dalam negeri.
Tidak dapat dipungkiri, sejumlah merek terkenal luar negeri telah masuk ke Indonesia. Ditambah lagi akan
ditetapkan AFTA, pasar bebas internasional. Barang luar dapat dengan mudah kita dapetin, meski harganya mungkin
relativ tinggi
Tidak dipungkuri pula memakai dengan barang-barang luar bisa jadi hanya sebatas gengsi dan biar dikatakan
keren, meski belum dapat dipastikan barang yang dipakai punya kualitas yang bagus dan terjamin mutunya. Bagaimana
dengan barang produksi dalam negeri? Sebagai orang Indonesia tentunya kita tentu harus mencintai produksi dalam
negeri. Siapa lagi yang akan mencintai produk dalam negeri kalau bukan kita sendiri bangsa Indonesia.
79
Pmt. O.BS. Tematik 6.4
GLOBALISASI
Bangsa ini tidak mungkin akan pernah maju, kalau generasi penerusnya tidak mau peduli Bangsa ini tidak akan
besar kalau generasinya tidak punya
kreatifitas
, dan bangsa ini tidak
akan berkembang kalau generasinya masih
tergantung dengan produk luar negeri.
Himbauan seperti itu sudah sering kita dengar dan sering didengungkan. Sayangnya genarasi muda masih belum
menanggapinya dengan serius. Kini saatnya kita harus merubah sikap, merubah pandangan dan merubah pola pikir
Bagaimana kita akan menjadi negara yang maju, seperti yang juga sudah dialami oleh bangsa-bangsa lain seperti
Singapura, Malaysia dan Thailand. Jangan lagi kita tergantung dengan kedelai luar negeri, beras Thailand atau Vietnam
serta berbagai peralatan elekteronik dari Amerika, Jepang, maupun Korea.
Saat ini Indonesia tengah dibanjiri merek-merek dagang luar negeri. Masyarakat Indonesia sebaiknya tidak
perlu terikat oleh merek-merek dagang luar negeri
. Soal pakaian misalnya, celana jean merek Levis, Indonesia harus
membayar penggunaan mereknya di sini. Padahal celana itu dibuat di dalam negeri. Produksi dan bahannya juga dan
dalam negeri. Jadi jangan tergantung merek dagang luar negeri. Kita juga bisa membuat merek dagang sendiri. Bahkan
barang luar negeri juga berasal dari Indonesia. Lebih parah lagi, tidak sedikit produk luar negeri, misalnya kosmetik
malah merusak wajah. Termasuk sejumlah makanan juga mengandung zat berbahaya yang merugikan kesehatan
Tidak sulit untuk membedakan mana produk dalam dan luar, khususnya pada makanan. Itu dapat dilihat pada kemasan
produknya yang menerangkan tulisan MD (makanan dalam negeri, red) atau ML (makanan luar negeri, red).
Die
น้ำหนักสุทธิ์
137 na
044120
300920
LOW
9009
View
BPOM RIMSO17001092
Saatnya kita bangkit! Itulah cita-cita genarasi muda ketika meneriakkan reformasi: Usia reformasi sudah berjalan
10 tahun, namun kita belum beranjak dari persoalan ekonomi. Persoalannya adalah, karena kita kalah bersaing dan
kita sendiri masih mencintai produk luar negeri. Untuk itu, mari kita mulai mencintai produk dalam negeri.
Tidak dapat dipungkiri, sejumlah merek terkenal luar negeri telah masuk ke Indonesia. Ditambah lagi akan
ditetapkan AFTA, pasar bebas internasional. Barang luar dapat dengan mudah kita dapetin, meski harganya mungkin
relativ tinggi
Tidak dipungkuri pula memakai dengan barang-barang luar bisa jadi hanya sebatas gengsi dan biar dikatakan
keren, meski belum dapat dipastikan barang yang dipakai punya kualitas yang bagus dan terjamin mutunya. Bagaimana
dengan barang produksi dalam negeri? Sebagai orang Indonesia tentunya kita tentu harus mencintai produksi dalam
negeri. Siapa lagi yang akan mencintai produk dalam negeri kalau bukan kita sendiri bangsa Indonesia.
79
Pmt. O.BS. Tematik 6.4
GLOBALISASI
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
ouuhh cerita
ok nyimak dulu
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ntahsiapa89 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 25 Jan 22