Jawaban:

Kebanyakan orang pasti merasa bangga kalau bisa membeli lalu memakai produk buatan luar negeri. Gengsi, mungkin ini salah satunya. Pamer ke teman dan buat gaya-gayaan "eh ini tas gue, belinya di Singapura harganya sebulan gaji aja gak cukup lo." Saya pribadi jujur saja saya lebih menyukai produk buatan dalam negeri. Meski raga saya saat ini di luar negeri, tapi hati saya selalu dekat dengan tanah air. Apalagi negara yang saya tempati ini, bisa di bilang dan kebanyakan orang sudah tau bagaimana majunya perkembangan dunia fashion dan segala pernak-pernik kebutuhan lainnya. Saya bangga memakai produk dalam negeri, selain memang cocok dengan hati, saya juga merasa nyaman. Apa gunanya pake produk LN kalau hanya untuk pamer dan jaga gengsi. Hiduuuhhhh, hari gini, nyebur aja ke laut kalau masih jaga gengsi. Saya punya seorang teman yang dulu sebelum ke HK mukanya bersih banget. Setelah di HK beberapa tahun dia mengeluh karena wajahnya selalu jerawatan. Saya tanya "dulu kamu pake kosmetik apa?" "Produk sendirilah." jawabnya. "La sekarang pake apa?" tanyaku "Aku nyobain produk Paris, mukaku malah ancur ni" jawabnya melas. Hmmm. Mentang-mentang di LN ya. Termakan iklan dan ingin coba-coba, mungkin ini juga yang jadi salah satu alasan kenapa ingin memakai produk LN. Apalagi untuk urusan kosmetik yang bintang iklannya para artis terkenal, lihat mukanya kinclong banget siapa sih yang tidak tergoda. Untung saya tidak mudah tergoda apalagi termakan iklan. Dari dulu sampai sekarang saya tetap cinta dan selalu memakai kosmetik produk negeri sendiri, selain aman dan cocok buat kulit juga harganya sangat terjangkau he he he (ngeles). Baju, la ini yang paling membuat lapar mata saat jalan-jalan ke mall atau pusat belanja lainnya. Sebenarnya harga baju di HK dan di Indonesia selisihnya tidak begitu banyak, tapi saya juga lebih suka memakai baju produk dalam negeri. Majikan saya sendiri saja baju untuk ngantor hampir semuanya made in Indonesia lo, bener saya tidak bohong. Pertama kali lihat saya kaget juga, lalu saya cek semuanya dan benar saja, semuanya adalah produk dari Indonesia. Dari sini juga saya belajar untuk lebih mencintai produk negeri sendiri. Selain produk, ada satu lagi tapi ini untuk urusan hati. Majikan saya pernah menawarkan untuk mencarikan saya suami orang HK, tapi saya tolak setelah mengucapkan terima kaish. "Lo kenapa gak mau nikah sama orang HK, orang HK gak baik ya?" tanya dia penasaran. "Bukan, bukan itu masalahnya. Saya hanya akan menikah dengan orang Indonesia yang seiman titik." jawabku. Nah, masih adakah yang meragukan kecintaan saya dengan Indonesia? Kemarin ada yang tanya ke saya "kenapa kok gak pulang-pulang, kayaknya sudah betah banget di LN ya." Lalu saya jawab, "betah karena butuh." "Mau nikah sama orang sana ya?" tanya dia lagi. "Enggak akan dan tidak bakalan saya nikah sama orang HK. Saya terlalu cinta dengan Indonesia, jadi untuk urusan suami saya juga nyarinya yang Indonesia. Ada yang salah?" "Oo, bagus itu" Jawab dia. Orang luar saja PD banget lo memakai produk dari Indonesia, kenapa kita yang orang Indonesia harus gengsi dengan produk buatan anak negeri sendiri