Cermati teks berikut dengan saksama !(1) Seorang gadis kecil yang tertidur pulas di kamar yang begitu
luas untuk anak kecil seukurannya. (2) Sang mentari mulai
tersenyum menyapa dunia pagi ini ditemani nyanyian burung
terbang kesana kemari. (3) Sinar mentari juga memasuki jendela
kecil samping tempat tidur. (4) Udara dingin pun ikut terasa masuk
ke dalam tulang-tulung.
Kalimat yang bermajas terdapat pada nomor ….
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)
39. Cermati teks berikut dengan saksama!
(1) Di suatu sore ditemani hujan rintik-rintik, Kiki sedang
menunggu ayah pulang dari kantor. (2) Rasanya hari ini Kiki kangen
dengan ayah. (3) Sudah beberapa jam menunggu di teras rumah,
tapi beliau tak kunjung datang. (4) Kecemasan juga tampak di
wajah Ibu, tetapi Ibu berusaha menyembunyikan kecemasannya.
(5) Kringgggggg…. kringgggggg…. kringgggggg bunyi telepon
berdering memecah keheningan kami.
Kalimat yang bermajas personifikasi terdapat pada
nomor ….
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)
40. Cermati teks berikut dengan saksama!
(1) Namun tidak ada balasan dari Kiki, tetapi ibu terus
membangunkan Kiki dan mengajaknya ke kamar mandi. (2) Setelah
mandi dan sarapan Kiki berangkat ke sekolah diantar ayah dengan
kijang. (3) Sementara ibu tetap di rumah, memang dalam keluarga
ini ayah sebagai kepala keluarga sekaligus tulang punggung
keluarga. (4) Kiki adalah gadis kecil yang selalu ceria, ramah dan
tersenyum kepada siapapun yang ia temui.
Kalimat yang bermajas personifikasi terdapat pada
nomor ….
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4)
41. Perhatikan kutipan cerita inspiratif berikut!
Bu ... aku malu kepada Tuhan. Dia terima hanya sepuluh ribu, begitu
bersyukurnya ia kepada Tuhan dan berterima kasih kepadaku.
Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam
surga? Apakah dia yang menerima sepuluh ribu dengan syukur
yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak
dari itu. Namun, sedikitpun aku tak berucap syukur?
...................................
Kalimat bermakna simpatik dari seorang ibu untuk
melengkapi paragraf di atas adalah...
A. Anakku, seharusnya kamu lebih banyak
bersyukur dibandingkan dia karena kamu
diberi harta lebih oleh Tuhan.
B. Anakku, kamulah yang lebih pantas masuk ke
surga karena tanda Tuhan lebih sayang sudah
terlihat dari banyaknya harta yang kamu
dapatkan.
C. Anakku, pandai-pandailah kamu
menggunakan hartamu agar engkau termasuk
orang yang telah dipilih oleh Tuhan untuk
masuk ke surga.
D. Anakku, ukuran syukur atas nikmat yang
diberikan bukan atas dasar besar kecilnya
pemberian Tuhan, tapi atas dasar keikhlasan
dan keimanan kita.