Jawaban:

ini adalah pertama kalinya aku menulis cerita tentang ibuku, karena aku bukan tipe anak yang romatis atau manja dengan ibuku. kata teman-temanku, aku tipe orang yang yang menyatakan perasaan sayang (mengekspresikan diri) dengan cara melakukan sesuatu secara langsung, maksudnya selain dengan berucap manis atau semacamnya. sejauh ini aku menikmatinya, toh selama tidak ada yang aku rugikan hehehe, kalau kata orang aku terlalu cuek di keluargaku, aku tak mau mendengarkan mereka, walau bagaimanapun aku harus jadi diriku sendiri, dan lebih mendengarkan kata hatiku.

''entah darimana sifat ini muncul?'', kalau di cerita-cerita biasanya muncul pertanyaan diri sendiri yang seperti itu. tapi aku tidak mau bertanya bodoh seperti itu. ya tentu jawabannya adalah ditentukan dari sifat yang dibawa kromosom ke 2 orang tua dong ya hehehe. aku tidak mau terlalu mendramatisasi cerita ini, karena aku ingin jadi diriku sendiri gengs.

masa kecilku didominasi dengan kegiatan bermain gadget, play station, game online, game a, game b ...... . ibuku selalu mengingatkan untuk aku tidak terlalu sering bermain gadget, sampai suatu hari mataku kehilangan fungsi normalnya dan akhirnya aku harus memakai kaca mata. di sekolahku selalu ada ledekan untuk yang katanya manusia-manusia bermata empat. akhirnya aku yang menjadi bahan ledekan sekarang. ibuku selalu menemaniku kesekolah agar menghindari anak-anak lain mengejekku dengan leluasa. mungkin lemahnya pengawasan guru jadi penyebabkan bahwa disekolah ini masih terjadi aktivitas bullying.

wali kelasku pernah menegur ibuku karena selalu datang kesekolah melihat kegiatan belajarku. ibuku menjelaskan alasannya karena ini dan itu .... . tapi yang membuatku kesal wali kelas mempermasalahkan hal itu walaupun setelah ibuku menjelaskannya. wali kelas mungkin tidak pernah tau bahwa murid-murid dikelasnya adalah pelaku bullying kasar. mungkin karena sekolahku berstatus instansi swasta. ibuku tak punya pilihan lain, selain harus membiarkanku pergi kesekolah sendiri mulai saat itu.

tapi tetap saja ibuku khawatir dengan keadaanku, ibuku berpesan bahwa aku harus melawan dengan melaporkan kepada waka kesiswaan lain kali. walau aku cuek, dan aku juga tidak seberani itu. sering kali aku menangis agar mereka berhenti mengejekku. pulang dengan memperlihatkan muka ceria pada ibuku. sampai pada suatu ketika ibuku mendatangi kembali ke sekolah untuk melihat keadaanku. ibuku marah melihat anak-anak lain yang masih mengejekku sampai aku paksakan memukul mereka dan berkelahi. aku tak tahan melihat ibuku khawatir dan selalu diam-diam mengawasiku. akhirnya kepala sekolah memanggilku tepat di hari ibu, dia bertanya dan ibuku mencoba menjelaskan kejadian sebenarnya serta kepala sekolah juga memanggil seluruh anak yang terlibat. aku terharu melihat pembelaan ibuku yang walaupun ibuku terus disudutkan dengan omelan orang tua murid yang ia marahi karena membully ku.

permasalahan selesai, akhirnya murid-murid yang selalu membully itu dikembalikan kepada orang tuanya. berkat kecerdasan dan keberanian ibu dalam membela anaknya yang menjadi korban bullying. aku berkata kepada ibuku, kalau aku akan mendengarkan selalu apa kata-kata ibuku. dan setelah aku dewasa nanti aku yang akan menjaga dan yang akan membela ibuku mati-matian. love you mom

Penjelasan:

maaf kepanjangan

tolong follow