Keragaman Budaya Pangan NusantaraBangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki
keunikan dan kekhasan budaya masing-masing. Seni budaya ini merupakan bentuk
tradisi masing-masing daerah. Misalnya, tradisi menyambut datangnya musim tanam dan
panen. Tradisi musim tanam atau pun musim panen memiliki filosofi tentang bagaimana
seharusnya masyarakat hidup berdampingan dengan alam.
Pada tahun 2013, Direktorat Pembinaan Kesenian dan Perfilman, Direktorat Jenderal
Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menggelar acara Gelar Budaya
Nusantara di Taman Mini Indonesia Indah. Acara tersebut mengangkat tema keragaman
budaya ritual pangan dari suku-suku bangsa di Indonesia. Acara tersebut digelar dengan
harapan agar masyarakat dapat mengenal, menghargai, serta berperan aktif menjaga seni
budaya dan tradisi bangsanya.
Acara Gelar Budaya Nusantara tersebut menampilkan tradisi-tradisi budaya pangan
yang ada di Indonesia, seperti tradisi Merdang Merdem dan Lamporan. Tradisi Merdang
Merdem merupakan tradisi khas masyarakat Karo, Sumatera Utara. Tradisi ini rutin
dilaksanakan setiap tahunnya setelah acara menanam padi di sawah selesai. Perayaan
tersebut merupakan bagian dari ucapan syukur kepada sang Pencipta. Dalam acara
Merdang Merdem biasanya dimeriahkan dengan Gendang Guro-guro Aron yaitu acara
tari tradisional Karo yang melibatkan pasangan muda-mudi. Adapun tradisi Lamporan
merupakan tradisi yang dilakukan oleh petani di lereng Pegunungan Kendeng Utara
sebagai penolak bala, terutama serangan hama penyakit tanaman dan ternak. Tradisi ini
dilakukan dengan cara berkeliling desa dan areal persawahan dengan menggunakan obor
bambu dan menyanyikan parikan (pantun). Selain tradisi budaya pangan, acara ini juga
menampilkan permainan lesung.

mohon diringkas y kak​