ceritaasal mula Kabupaten Banjarnegara yanng memuat 5w+1h ​

Berikut ini adalah pertanyaan dari ratantoagus7 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar

Ceritaasal mula Kabupaten Banjarnegara yanng memuat 5w+1h ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Banjarnegara adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya juga bernama Banjarnegara. Kabupaten Banjarnegara terletak di antara 7° 12' - 7° 31' Lintang Selatan dan 109° 29' - 109° 45'50" Bujur Timur. Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara adalah 106.970,997 ha atau 3,10 % dari luas seluruh Wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di sebelah utara, Kabupaten Wonosobo di sisi timur, Kabupaten Kebumen di sisi selatan, serta Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga di sebelah barat.

Geografi Banjarnegara

Zona Utara, adalah kawasan pegunungan yang merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng, Pegunungan Serayu Utara. Daerah ini memiliki relief yang curam dan bergelombang. Di perbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang terdapat beberapa puncak, seperti Gunung Rogojembangan dan Gunung Prahu. Beberapa kawasan digunakan sebagai objek wisata, dan terdapat pula pembangkit listrik tenaga panas bumi. Zona sebelah utara meliputi kecamatan Kalibening, Pandanarum, Wanayasa, Pagentan, Pejawaran, Batur, Karangkobar, Madukara

Zona Tengah, merupakan zona Depresi Serayu yang cukup subur. Bagian wilayah ini meliputi kecamatan Banjarnegara, Ampelsari, Bawang, Purwanegara, Mandiraja, Purworejo Klampok, Susukan, Wanadadi, Banjarmangu, Rakit

Zona Selatan, merupakan bagian dari Pegunungan Serayu Selatan, merupakan daerah pegunungan yang memiliki relief curam meliputi kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, Sigaluh, Mandiraja, Bawang, Susukan.

Topografi Bajarnegara

Topografi wilayah ini sebagian besar (65% lebih) berada di ketinggian antara 100 s/d 1000 meter dari permukaan laut. Secara rinci pembagian wilayah berdasarkan topografi.

Kurang dari 100 m dari permukaan air laut, meliputi luas 9,82 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Kecamatan Susukan dan Purworejo Klampok, Mandiraja, Purwanegara dan Bawang.

Antara 100 – 500 m dari permukaan air laut, meliputi luas 37,04 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Punggelan, Wanadadi, Rakit, Madukara, sebagian Susukan, Mandiraja, Purwanegara, Bawang, Pagedongan, Banjarmangu dan Banjarnegara.

Antara 500 -1.000 m dari permukaan air laut, meliputi luas 28,74% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Kecamatan Sigaluh, sebagian Banjarnegara, Pagedongan dan Banjarmangu.

Lebih dari 1.000 m dari permukaan air laut, meliputi luas 24,40% dari seluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara meliputi kecamatan Pejawaran, Batur, Wanayasa, Kalibening, Pandanarum, Karangkobar dan Pagentan.

Sungai Serayu mengalir menuju ke Barat, serta anak-anak sungainya termasuk Kali Tulis, Kali Merawu, Kali Pekacangan, Kali Gintung dan Kali Sapi. Sungai tersebut dimanfaatkan sebagai sumber irigasi pertanian.

Wilayah kabupaten Banjarnegara memiliki iklim tropis, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/tahun, serta suhu rata-rata 20°- 26 °C.

Sejarah Banjarnegara

Riwayat berdirinya Kabupaten Banjarnegara bermula saat seorang tokoh masyarakat bernama Kyai Maliu melihat keindahan alam di daerah Kali Merawu.

Sejak saat itulah, Kyai Maliu mendirikan sebuah rumah di daerah tersebut. Kemudian disusul sekelompok orang yang membuat rumah-rumah disekitar rumah Kyai Maliu, sehingga membentuk suatu perkampungan yang besar.

Perkampungan itu semakin ramai oleh warga pendatang, hingga menjadi sebuah desa. Desa baru itu dinamakan “BANJAR” sesuai dengan kondisi daerahnya yang berupa sawah berpetak-petak.

Kemudian atas dasar musyawarah penduduk desa, Kyai Maliu diangkat menjadi Kepala Desa, dan dikenal dengan “Kyai Ageng Maliu Pertinggi Banjar”.

Kemajuan desa Banjar semakin meluas ke berbagai daerah karena kepemimpinan Kyai Ageng Maliu yang baik terhadap warganya. Suatu hari Kyai Maliu kedatangan tamu Kanjeng Pangeran Giri Wasiat, Panembahan Giri Pit dan Nyai Sekati. Mereka bertiga adalah keturunan Sunan Giri yang sedang mengembara untuk menyebarluaskan agama islam ke wilayah selatan.

Sejak kedatangan

Penjelasan:

semoga membantu

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rafaaditiafarellino dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 29 Apr 22