Ruangan hening, kecuali suara napas tersengal-sengal cepat lelaki itu. Tessia

Berikut ini adalah pertanyaan dari newira277 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar

Ruangan hening, kecuali suara napas tersengal-sengal cepat lelaki itu. Tessia mengenali bunyinya dan merasakan perutnya mulas. Ayahnya pernah mengobati seorang lelaki yang tulang-tulang rusuknya patah dan menusuk paru-paru. Dan dia meninggal. Ayah Tessia belum bergerak semenjak memasuki kamar. Ia berdiri diam, dengan punggung sedikit membungkuk, menatap sosok babak belur di atas tempat tidur. "Ayah," panggil Tessia memberanikan diri. Dengan tersentak, ayahnya menegakkan tubuh dan berpaling memandangnya. Ketika pandangan mereka bertemu, Tessia merasakan munculnya saling pengertian di antara mereka. Tessia mendapati dirinya menggeleng pelan, lalu menyadari bahwa ayahnya melakukan hal yang sama. Lalu Tessia tersenyum. Pada saat saat seperti ini, ketika mereka tidak perlu bicara untuk bisa saling memahami, pasti ayahnya bisa melihat bahwa ia ditakdirkan untuk mengikuti jejak ayahnya, bukan? Ayah Tessia mengernyit, memandang ke bawah, lalu kembali memandang tempat tidur. Dan perasaan kehilangan yang menyakitkan mendadak dirasakan oleh Tessia. Seharusnya ayahnya tersenyum, atau mengangguk, atau memberi semacam isyarat yang menegaskan bahwa mereka akan terus bekerja bersama sama. Aku harus memulihkan keyakinannya," pikir Tessia. Ia mengambil tas ayahnya dari tangan Keron, meletakkannya di meja sempit, lalu membukanya. Ia mengeluarkan tungku, menyalakannya, dan mengatur nyala apinya. Terdengar langkah kaki di luar kamar. "Kita perlu lebih banyak cahaya," gumam ayahnya. Mendadak ruangan dipenuhi cahaya putih menyilaukan. Tessia merunduk ketika sebuah bola cahaya bergerak melintasi kepala nya. la menatap benda itu dan langsung menyesali perbuatannya. Terlalu terang. Ketika ia berpaling, bayangan mengaburkan pandangannya. "Cukupkah itu?" tanya sebuah suara beraksen aneh. "Terima kasih, Tuan." Tessia mendengar ayahnya menjadi hormat. Tuan? Tessia merasakan perutnya me ngejang. Saat ini hanya ada satu penghuni kediaman yang akan dipanggil seperti itu oleh ayahnya. Tapi kesadaran Tessia diikuti oleh perasaan memberontak. Aku tidak akan menunjukkan rasa takut kepada orang Sachaka ini, pikir Tessia memutuskan. Walaupun kurasa aku tidak akan berisiko gemetar melihat siapa pun, karena aku tidak bisa melihat dengan jelas. Tessia menggosok-gosok mata. Petak gelap perlahan lahan memudar ketika matanya memulihkan diri. la memandang ambang pintu dan menyadari ada dua sosok yang berdiri di sana.. setelah membaca cerita imajinasi tersebut,berdiskusilah bersama teman temanmu secara langsung atau melalui media komunikasi.tuliskan tokoh,penokohan,latar,sumber cerita,keajaiban tokoh,dan peristiwa aneh dalam cerita imajinasi tersebut!sertakan alasannya!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1.Tokoh:Ayah

2.penokohan:seorang laki²

3ayah pernah mengobati seorang laki² yg tulang² rusuk nya patah

4.pengobatan seorang ayah

5.sembuh dan namun dia meninggal

6ayah dan anak laki²

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh NensyaliyaAdelGiA4Z dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 20 Jan 22