Apa judul artikel yang ditulis Ki Hajar Dewantara untuk mengkritik

Berikut ini adalah pertanyaan dari caliefabid11 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Dasar

Apa judul artikel yang ditulis Ki Hajar Dewantara untuk mengkritik kebijakan kebijakan pemerintahan Hindia Belanda kala itu​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Ki Hajar Dewantara sempat mengkritik berbagai kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah Hindia Belanda. Kritikan tersebut disampainya melalui sebuah artikel yang ditulisnya pada sekitar tahun 1913. Artikel tersebut berjudul ‘Als Ik een Nederlander was’ atau yan diartikan sebagai ‘Andai Aku Seorang Belanda’.

Pembahasan

Ki Hajar Dewantara atau yang memiliki nama asli Suwardi Suryaningrat merupakan salah seorang tokoh Pergerakan Nasional. Ki Hajar Dewantara bersama kedua temannya yang bernama Ernest Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo berusaha untuk memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia dengan mendirikan sebuah organisasi yang bernama Indische Partij.

Melalui organisasi Indsche Partij, Ki Hajar Dewantara bersama  kedua rekannya tersebut sering kali melemparkan kritikan tajam terhadap pemerintahan Hindia Belanda yang membuat bangsa Indonesia menderita. Salah satu bentuk kritikan yang secara langsung diberikan oleh Ki Hajar Dewantara disampaikannya melalui sebuah artikel yang ditulisnya sendiri.

Artikel yang berisikan kritikan terhadap pemerintah Hindia Belanda berjudul ‘Als Ik een Nederlander was’ yang diartikan sebagai ‘Andai Aku Seorang Belanda’. Artikel tersebut dimuat pada surat kabar De Expres yang dipimpin oleh rekannya Ernest Douwes Dekker, tepat pada 13 Juli 1913. Berikut cuplikan dari artikel tersebut.

Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan mengadakan pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas kemerdekaannya. Selaras dengan cara pikiran itu, bukan hanya tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk meminta si inlander (rakyat terjajah) untuk memberikan sumbangan untuk mengadakan perayaan itu.

Ide untuk mengadakan perayaan itu saja telah menghina mereka, dan sekarang kita keruk juga kantongnya. Ayo teruskanlah penghinaan lahir batin itu! Jika aku seorang Belanda, hal yang paling utama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander harus ikut membiayai kegiatan yang tidak ada arti sedikit pun bagi mereka.

Artikel tersebut merupakan bentuk kritikan Ki Hajar Dewantara pada kebijakan pemerintahan Hindia Belanda yang bermaksud untuk mengumpulkan sumbangan dari seluruh rakyat, termasuk pribumi, untuk menyelenggarakan perayaan peringatan kemerdekaan Belanda dari Prancis pada 1913.

Penerbitan artikel tersebut menyebabkan Ki Hajar Dewantara dijatuhi hukuman pengasingan oleh pemerintah Hindia Belanda yang saat itu dipimpin oleh Gubernur Jenderal Idenburg. Hukum yang serupa juga turut diberikan kepada dua rekannya, yaitu Ernest Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo karena telah memberikan pernyataan yang membela Ki Hajar Dewantara.

Berikut daerah yang ditetap untuk pengasingan Ki Hajar Dewantara dan kedua rekannya.

  • Ki Hajar Dewantara akan diasingkan ke Pulau Bangka.
  • Ernest Douwes Dekker akan diasingkan ke Kupang.
  • dr. Cipto Mangunkusumo akan diasingkan ke Banda.

Hanya saja, rencana tersebut tidak jadi diasingkan ke tempat-tempat tersebut karena mereka meminta untuk diasingkan ke Belanda yang kemudian dikabulkan oleh pemerintah Hindia Belanda.

Pelajari Lebih Lanjut

Materi tentang kritikan Ki Hajar Dewantara terhadap pemerintah Hindia Belanda yomemimo.com/tugas/22031571        

Materi tentang biografi Ki Hajar Dewantara yomemimo.com/tugas/1726588        

Materi tentang dampak artikel Als Ik een Nederlander was yomemimo.com/tugas/21986702        

Detail Jawaban

Kelas: 11

Mapel: Sejarah

Bab: Bab 2 - Perjuangan Daerah di Indonesia

Kode: 11.3.2

#JadiRangkingSatu

Ki Hajar Dewantara sempat mengkritik berbagai kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah Hindia Belanda. Kritikan tersebut disampainya melalui sebuah artikel yang ditulisnya pada sekitar tahun 1913. Artikel tersebut berjudul ‘Als Ik een Nederlander was’ atau yan diartikan sebagai ‘Andai Aku Seorang Belanda’.PembahasanKi Hajar Dewantara atau yang memiliki nama asli Suwardi Suryaningrat merupakan salah seorang tokoh Pergerakan Nasional. Ki Hajar Dewantara bersama kedua temannya yang bernama Ernest Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo berusaha untuk memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia dengan mendirikan sebuah organisasi yang bernama Indische Partij. Melalui organisasi Indsche Partij, Ki Hajar Dewantara bersama  kedua rekannya tersebut sering kali melemparkan kritikan tajam terhadap pemerintahan Hindia Belanda yang membuat bangsa Indonesia menderita. Salah satu bentuk kritikan yang secara langsung diberikan oleh Ki Hajar Dewantara disampaikannya melalui sebuah artikel yang ditulisnya sendiri.Artikel yang berisikan kritikan terhadap pemerintah Hindia Belanda berjudul ‘Als Ik een Nederlander was’ yang diartikan sebagai ‘Andai Aku Seorang Belanda’. Artikel tersebut dimuat pada surat kabar De Expres yang dipimpin oleh rekannya Ernest Douwes Dekker, tepat pada 13 Juli 1913. Berikut cuplikan dari artikel tersebut.“Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan mengadakan pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas kemerdekaannya. Selaras dengan cara pikiran itu, bukan hanya tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk meminta si inlander (rakyat terjajah) untuk memberikan sumbangan untuk mengadakan perayaan itu. Ide untuk mengadakan perayaan itu saja telah menghina mereka, dan sekarang kita keruk juga kantongnya. Ayo teruskanlah penghinaan lahir batin itu! Jika aku seorang Belanda, hal yang paling utama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander harus ikut membiayai kegiatan yang tidak ada arti sedikit pun bagi mereka.”Artikel tersebut merupakan bentuk kritikan Ki Hajar Dewantara pada kebijakan pemerintahan Hindia Belanda yang bermaksud untuk mengumpulkan sumbangan dari seluruh rakyat, termasuk pribumi, untuk menyelenggarakan perayaan peringatan kemerdekaan Belanda dari Prancis pada 1913.Penerbitan artikel tersebut menyebabkan Ki Hajar Dewantara dijatuhi hukuman pengasingan oleh pemerintah Hindia Belanda yang saat itu dipimpin oleh Gubernur Jenderal Idenburg. Hukum yang serupa juga turut diberikan kepada dua rekannya, yaitu Ernest Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo karena telah memberikan pernyataan yang membela Ki Hajar Dewantara.Berikut daerah yang ditetap untuk pengasingan Ki Hajar Dewantara dan kedua rekannya.Ki Hajar Dewantara akan diasingkan ke Pulau Bangka.Ernest Douwes Dekker akan diasingkan ke Kupang.dr. Cipto Mangunkusumo akan diasingkan ke Banda.Hanya saja, rencana tersebut tidak jadi diasingkan ke tempat-tempat tersebut karena mereka meminta untuk diasingkan ke Belanda yang kemudian dikabulkan oleh pemerintah Hindia Belanda.Pelajari Lebih LanjutMateri tentang kritikan Ki Hajar Dewantara terhadap pemerintah Hindia Belanda https://brainly.co.id/tugas/22031571         Materi tentang biografi Ki Hajar Dewantara https://brainly.co.id/tugas/1726588         Materi tentang dampak artikel Als Ik een Nederlander was https://brainly.co.id/tugas/21986702        Detail JawabanKelas: 11Mapel: SejarahBab: Bab 2 - Perjuangan Daerah di IndonesiaKode: 11.3.2#JadiRangkingSatu

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh noviismiatun dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 06 Feb 22