sejarah desa selang​

Berikut ini adalah pertanyaan dari selangputra1 pada mata pelajaran B. Daerah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Sejarah desa selang

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Letak
Desa Selang merupakan salah satu desa yang cukup strategis di Kabupaten Kebumen. Desa ini berada di pinggiran

kota Kebumen, selain itu akses untuk menuju kota Kebumen cukuplah mudah dan desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Kebumen. Batas sebelah utara desa Selang adalah Desa kembaran

,sebelah timur berbatasan dengan desa Kalirejo, sebelah Selatan berbatasan dengan Depokrejo dan sebelah barat

berbatasan dengan Panjer. Desa ini merupakan desa yang

subur. Topografi Desa Selang memiliki banyak sawah, perkebunan, dan pasar yang cukup terkenal.

Sejarahnya

Legenda masyarakat setempat menyebutkan asal-usul desa tersebut diawali dengan pelarian Raden Katon, seorang Keturunan Raja Majapahit yang terakhir yaitu Brawijaya V. Raden Katon yang saat itu lari hingga ke Gunungkidul memiliki 3 anak yang salah satunya menjadi pendiri Desa Selang, yaitu Surodimedjo. Suatu saat Surodimedjo berjalan dengan pendampingnya yang membawa pikulan berisi dua keranjang yang masing-masing memuat kelinci (masyarakat setempat menyebutnya rase) jantan dan betina. Kelinci tersebut kemudian lepas di mana sang jantan lari ke arah barat dan si betina lari ke arah timur, yang kemudian membagi wilayah tersebut menjadi Selang Barat dan Selang Timur. Hilangnya kedua hewan tersebut menjadi asal nama Selang yang berarti rase ilang.

Tongkat yang menjadi pikulan tadi kemudian ditancapkan ke tanah dan tumbuh menjadi pohon jati yang disebut Jatiluwih oleh masyarakat setempat. Hingga saat ini pohon jati tersebut masih kokoh dan disakralkan oleh warga masyarakat. Di sekeliling jati tersebut diberi kain putih dan pagar pembatas. Setiap ulang tahun desa atau rosulan selalu diadakan doa bersama dan ritual memberi sejati pada pohon jati tersebut, banyak juga pohon lain yang dikeramatkan warga setempat sehingga tidak bisa dimanfaatkan dengan sembarangan.

Melalui cerita tersebut, para leluhur Desa Selang mengajak keturunannya untuk menjaga lingkungan sekitar. Peristiwa tersebut tidak meninggalkan bukti tertulis sehingga hanya menjadi tradisi oral masyarakat Desa Selang yang diceritakan selama turun-temurun. Penjelasan mengenai bukti cerita rakyat tersebut hanya berupa artefak benda tersebut yang tentunya sangat minim sekali penjelasan rasionalnya. Tradisi lisan tersebut merupakan cara yang dilakukan masyarakat sebagai wujud perekaman dan pewarisan masa lalu menjadi wujud kebudayaan yang dimiliki oleh pendukung tradisi tersebut.[3] Sebagai suatu aspek budaya, maka kepentingan untuk menjelaskan lingkungan sekitar tersebut sekaligus menjadi sarana untuk pedoman kehidupan generasi selanjutnya. Ketertarikan terhadap moral cerita dianggap lebih penting daripada kebenaran fakta cerita tersebut agar masyarakat setempat mampu menyerap nilai-nilai etika yang disiratkan dalam asal-usul wilayah mereka.

Penjelasan:

Semoga bermanfaat.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh penerjemah81 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 05 Jul 22